Lebaran 2024

Kapan 1 Syawal 1445 H di Indonesia? Diputuskan di Sidang Isbat 9 April 2024

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Petugas melakukan pemantauan hilal di Pantai Kartini, Jepara, 22 Maret 2023. Pemerintah akan menggelar pemantauan hilal dan sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H pada Selasa (9/4/2024).

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah bakal menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah pada Selasa (9/4/2024).

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menerjunkan tim ke 120 titik untuk memeantau hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi di Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Kamaruddin menambahkan, sidang isbat akan berlangsung secara tertutup.

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ujar Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Sidang Isbat Kemenag Tetapkan 1 Ramadan 1445 Jatuh Pada 12 Maret 2024, Tarawih Mulai Senin Malam

Kamaruddiin mengatakan, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H itu akan dihadiri sejumlah pihak, di antaranya dari Komisi 8 DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Tahapan Sidang Isbat

Kamaruddin mengatakan, sidang isbat diawali Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H/9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).

"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat), yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," jelas Kamaruddin.

Baca juga: H-6 Lebaran, Kendaraan Pemudik Mulai Padati GT Kalikangkung Semarang. Capai 1000 Unit Per Jam

Kamaruddin mengungkapkan, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi.

"Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia."

"Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," ungkapnya.

Setelah itu, hasil hisab dan rukyatulhilal tersebut akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat.

Halaman
12

Berita Terkini