TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan pengurus dan pengelola masjid mengatur volume pengeras suara dalam syiar selama Ramadan 2024.
Dia meminta, pengurus dan pengelola masjid memastikan, syiar Ramadan disiarkan paling besar dalam volume 100 dB (desibel).
Hal ini disesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Edaran soal pengeras suara itu terbit pada 18 Februari 2022.
"Khusus terkait syiar Ramadan, agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan, baik dalam pelaksanaan salat tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Alquran, menggunakan pengeras suara dalam."
"Sementara, untuk takbir Idulfitri di masjid atau musala, dapat dilakukan menggunakan pengeras suara luar sampai pukul 22.00 waktu setempat, dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam," jelas Yaqut, dikutip dari laman Kemenag RI, Rabu (6/3/2024).
Sementara, selama melaksanakan ibadah Ramadan dan Idulftri 1445 H, Menang mengimbau umat tetapi menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.
Baca juga: Jelang Ramadan, Polda Jateng Ingatkan Warga Tak Menyalakan Petasan. Bisa Dihukum Seumur Hidup
Dalam Surat Edaran Menteri Agama tertanggal 26 Februari 2024, tahun ini, dimungkinkan terjadi perbedaan awal puasa antaran pemerintah, PB NU, dan Muhammadiyah.
Pemerintah sendiri akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.
Sidang akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini dimulai pada 11 atau 12 Maret.
Sementara, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah, menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024.
Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.
Terkait hal ini, Yaqut meminta warga tetapi menjaga ukhuwah islamiyah.
"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," katanya.
"Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi," sambung Yaqut.
Baca juga: Diperkirakan Terjadi Perbedaan Awal Puasa Ramadan 2024, Ini Imbauan Menteri Agama kepada Umat Islam