Berita Jepara

Kewalahan Tangani Lonjakan Pasien DBD, RSUD RA Kartini Jepara Rekrut 22 Tenaga Medis Kontrak

Penulis: Tito Isna Utama
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD RA Kartini Jepara, Kamis (29/2/2024). RSUD RA Kartini Jepara merekrut tenaga medis kontrak untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Ada 22 tenaga medis yang direkrut untuk dipekerjakan selama tiga bulan.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) membuat pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini Jepara kewalahan.

Mereka pun membuka lowongan pegawai perjanjian kontrak waktu tertentu (PKWT) non-ASN untuk mememuhi kebutuhan pegawai dalam menangani pasien DBD.

Rumah sakit milik daerah tersebut menetapkan kondisi DBD di Jepara saat ini sebagai sutiasi darurat nonbencana alam Dengue Hemorhagic Fever (DHF).

Humas RSUD RA Kartini Jepara Agus Carda mengatakan, pihaknya merekrut pegawai kontrak seiring penambahan tempat tidur bagi pasien DBD.

"Jadi, ini antisipasi lonjakan kasus DBD sehingga kami memang menambah tempat tidur. Konsekuensi tambahan tempat tidur, kami menambah tenaga rekrutmen untuk tenaga PKWT," kata Agus, Kamis (29/2/2024).

Dia menjelaskan, lowongan tersebut dibuka untuk puluhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat.

Baca juga: DBD di Jepara Mengganas: Capai 500 Kasus, 12 Orang Meninggal

Tenaga medis ini akan dikontrak selama tiga bulan, mulai 12 Maret 2024.

"Ada 22 PKWT yang dibutuhkan, terdiri dari enam dokter, dan 16 perawat."

"Kami kontrak 3 bulan, mulai bisa bekerja setelah tanggal 12 Maret," ungkapnya.

Saat ini, seluruh tempat tidur yang ada di bangsal rumah sakit telah terisi penuh pasien DBD.

"Kondisi saat ini, kami tambah 55 tempat tidur. Total, saat ini, ada 425 tempat tidur, sudah penuh," ujarnya.

Baca juga: Kasus DBD di Jepara Mengkhawatirkan, 8 Meninggal, RS Tambah Bangsal

Agus menambahkan, RSUD RA Kartini Jepara kini merawat 99 pasien DBD.

Sebelumnya, enam pasien DBD yang dirawat meninggal dunia.

"DBD, 99 pasien saat ini, fluktuatif, ada yang sembuh. Ada 6 orang meninggal dunia, lima anak-anak dan satu orang dewasa," ujarnya. (*)

Baca juga: Ajarkan Gotong-royong di Tengah Keberagaman, Puhua School Purwokerto Serahkan Bantuan ke 6 Pesantren

Baca juga: PDIP Borong 3 Kursi, Berikut Daftar Caleg Dapil 2 yang Diperkirakan Melenggang ke DPRD Banyumas

Berita Terkini