TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Jumlah pengungsi korban banjir Demak mencapai lebih dari 11.400 orang.
Secara keseluruhan, warga yang terdampak banjir Demak mencapai 71 ribu jiw atau 18.700-an kepala keluarga (KK).
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana seusai meninjau kondisi banjir, tanggul jebol, dan posko pengungsian, Sabtu (10/2/2024).
Nana menjelaskan, banjir merendam jalan pantura hingga mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, banjir juga merendam permukiman di 35 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Demak. Terparah, berada di wilayah Kecamatan Karanganyar.
Dia menyebut, ada tujuh titik lokasi tanggul jebol Sungai Wulan hingga memicu banjir.
Baca juga: Penyebab Banjir Bandang Grobogan dan Demak, Walhi Tuding Daerah Hulu
Dua di antaranya berukuran cukup besar yang menenggelamkan belasan ribu rumah dan ribuan hektare lahan pertanian.
Tanggul yang jebol tersebut berukuran 33 meter dan 20 meter.
"Saat ini, ada kurang lebih 11.400-an masyarakat yang diungsikan, baik di Demak maupun di Kudus karena lokasi (banjir) dekat dengan Kudus juga."
"Paling terdampak adalah Kecamatan Karanganyar."
"Untuk lahan pertanian terdampak, lebih dari seribu hektare," terangnya.
Sabtu, Nana Sudjana bersama Forkopimda, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, bupati Demak, Pj bupati Kudus, hingga BPBD Jawa Tengah, mengecek langsung kondisi tanggul yang jebol untuk dilakukan upaya penanganan banjir secara cepat.
Pihaknya juga mengecek kondisi permukiman di Karanganyar yang terendam banjir, beberapa hari terakhir.
Di antaranya, melewati permukiman yang mengalami dampak banjir terparah dengan ketinggian air hingga atap rumah warga.
Pengecekan langsung di lokasi banjir menggunakan perahu karet.