Dilanjutkannya, namun jika ia joget nanti dimarahi lagi dan dikasi nilai 11 lagi.
"Saya sedih Lo.
Sory ye!," ucap Prabowo di atas panggung.
Selain itu, Probowo juga mengatakan sering ditegur oleh elit Jakarta.
Hal tersebut lantaran perkataan Probowo yang acapkali dianggap kasar.
"Saya ini mantan serdadu ngomongnya ya kayak gini, ndak bisa ngomong manis manis, bulet atau ngalor ngidul," tegasnya.
Prabowo juga bercerita, penasihat politiknya takut kalau ia bicara di hadapan rakyat, pasalnya ia sering ngomong keblabasan.
"Tapi gini, kalau minta saya ngomong seperti profesor, saya juga bisa, atau ingin dengar saya bicara apa adanya," paparnya.
Selain itu, Probowo juga menyinggung terkait sentimen negatif terhadap Gibran.
Di mana ada yang menganggap Gibran sebagai bocah ingusan dan tak tahu apa-apa.
"Sori ye! Ternyata setiap kali Gibran ada di debat, elektabilitas kami naik terus bahkan hampir di semua survei," katanya.
Dalam orasinya, Prabowo terlihat getol memaparkan kekayaan Indonesia yang seharusnya dinikmati oleh rakyat.
Bahkan ia memberikan penegasan, rakyat harusnya makmur dengan kekayaan alam Indonesia.
"Itu janji dan sumpah saya, dari umur 18 tahun saya bersumpah untuk memberikan jiwa raga untuk Indonesia.
Buka jabatan dan pangkat yang saya cari, saya ingin rakyat sejahtera.
Saya berkali-kali mau mati untuk Republik Indonesia.
Saya tidak rela masih ada masyarakat miskin di negara ini.
Saya ingin Indonesia terhormat dan rakyatnya sejahtera," imbuhnya. (*)