TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polrestabes Semarang masih mendalami kasus mabuk minuman keras (miras) oplosan hingga menyebabkan empat pemuda meninggal dunia.
Polisi belum dapat memintai keterangan seluruh korban selamat karena masih dirawat di rumah sakit, termasuk satu pengoplos.
Hanya saja, dari keterangan beberapa saksi, etanol yang digunakan sebagai oplosan miras, dibeli lewat pasar online.
"Iya, Andika alias Kimpul, memerintahkan kepada Dodi untuk membeli tiga botol alkohol 70 persen jenis etanol di online shop untuk dijadikan oplosan minuman dengan dicampur dengan sirup merah, Frenta, dan air putih," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Senin (8/1/2024).
Baca juga: 4 Pemuda di Semarang Tewas setelah Tenggak Tester Miras Oplosan, Campurkan Etanol dan Sirup
Akibat menenggak miras oplosan tersebut, empat orang meregang nyawa.
Mereka adalah Devi, meninggal di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, Kota Semarang, Jumat (5/1/2024), sekira pukul 19.00 WIB.
Hendi alias Pending, meninggal di rumahnya di dekat Pasar Bulu, Sabtu (6/1/2024), sekira pukul 15.00 WIB.
Andika alias Kimpul, meninggal dunia di rumahnya di Perbalan, Purwosari, Sabtu (6/1/2024), sekira pukul 17.00 WIB.
Dan, Arya, meninggal di ruang ICU RS Sultan Agung Semarang, Minggu (7/1/2024), sekira pukul 12.00 WIB.
"Mereka mabuk pada Kamis (4/1/2024), sekira pukul 15.00 WIB sampai Jumat pagi."
"Tapi, kami baru mendapat laporan Senin subuh,," imbuh Irwan.
Menurut Irwan, ada dua peracik dalam kasus miras oplosan ini.
Baca juga: Berujung 9 Orang Meninggal di Jepara, Wiwik Campurkan Bahan-bahan Ini di Miras Oplosan
Satu di antaranya telah meningal dunia dan satu lagi berinisial A, masih dalam perawatan medis.
"Kami masih fokus melakukan perawatan terhadap para korban sembari menguji minuman ke bagian forensik," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, empat pemuda Semarang meninggal dunia selepas mabuk miras campur etanol di Kampung Kerapu Timur, Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (4/1/2024).
Kasus ini baru dilaporkan ke polisi selepas empat orang meninggal dunia secara berurutan, Jumat hingga Minggu.
Keempat orang yang meninggal dunia masing-masing Arya (22), warga Kampung Manis, Kelurahan Dadapsari; Andika (21), warga Perbalan, Kelurahan Purwosari; Depi (21), warga Kaligawe, Genuk; dan Hendi (22), warga Pasar Bulu.
"Iya, kami mabuk pakai etanol dicampur sirup sama Marimas. Belum pernah nyoba, baru kali ini. Saya tenggak rasanya panas," papar saksi mata, Guntur Bagus (22).
Selain itu, ada empat korban lain yang dilarikan ke RS Bhayangkara, Senin (8/1/2023) siang.
Baca juga: Temuan Ratusan Anjing dalam Truk di Semarang, Polisi Tetapkan 5 Tersangka: Termasuk Sopir dan Kuli
Dua sisanya masih dirawat di rumah masing-masing.
"Minuman ini diracik Dodi, katanya mau buka usaha minuman, tester ke teman-teman," lanjut Guntur.
Ia menyebut, ketika mabuk di lokasi, mereka belum merasakan efek.
Mereka baru merasa tak enak selepas tiba di rumah.
"Kami mabuk dari habis Magrib sampai pagi. Tidak ada yang muntah. Kami lalu pulang, hanya dua orang, Pendeng sama Andika, yang masih tidur," jelasnya.
Ia sendiri tak merasakan efek terlalu parah dari miras oplosan tersebut kendati sudah mencampur miras dengan 10 butir pil dextro.
"Kalau aku, hanya lemas, minum miras ga ada 10 gelas. Yang lain, banyak, 10-20 gelasan," katanya. (*)
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Selasa 9 Januari 2024: Masih Mager, UBS Turun
Baca juga: Warga Donorojo Kebumen Tewas Tertimpa Pondasi Beton Saat Bekerja