TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Suara klakson bersahutan acapkali terdengar saat kondisi macet.
Namun, ternyata, membunyikan klakson tidak boleh sembarangan lantaran alih-alih sebagai alat komunikasi, bunyinya justru bisa memancing emosi dan kericuhan di jalan raya.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menjelaskan, klakson harus dipahami sebagai alat komunikasi dengan pengguna lain jalan.
Sehingga, penggunaan klakson juga harus punya adab atau etika ketika akan menyalip.
"Di negara maju, yang pengguna jalannya sudah paham dan tertib di mana keselamatan sudah jadi gaya hidup, bisa saja kita jarang mendengar klakson," kata Jusri dikutip dari Kompas.com, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Terekam CCTV! Sopir Feeder BST Solo Dianiaya, Berawal dari Membunyikan Klakson dan Lampu Dim
"Tidak usah jauh-jauh, di Singapura saja, jarang ada klakson," ujarnya.
Jusri menjelaskan, pemakaian klakson punya beberapa tujuan.
Biasanya, klakson dibunyikan untuk menyapa, kemudian memberi peringatan, serta menunjukkan emosi atau kemarahan seseorang.
Tata Cara Penggunaan Klakson
1. Malam hari
Sebisa mungkin, klakson tidak dibunyikan pada malam hari.
Hal ini untuk mengindari suara klakson justru menimbulkan kebisingan dan mengganggu orang lain, terutama di daerah perumahan.
Kemudian, saat akan mendahului kendaraan di depan pada malam hari, klakson tak harus dibunyikan bila kondisi aman. Pengendara cukup memberi sinyal berupa lampu jauh.
2. Menyalip
Untuk menyalip, klakson bisa dibunyikan sebagai tanda. Namun, cukup sekali.
Sebab, dengan berulang kali menekan klakson, justru bisa mengundang kejengkelan pengemudi di depan.
Baca juga: Truk Bunyikan Klakson Panjang, Kronologi Kecelakaan Bawen Semarang
Sikap masa bodoh karena jengkel itu bisa terwujud dengan tidak memberi kesempatan pengemudi untuk mendahului.
Bahkan, ada sebagian pengemudi yang karena jengkel, lalu memainkan kemudi ke arah mobil Anda.
3. Usai menyalip
Ketika sudah mendahului mobil lain, sebagai rasa terima kasih, Anda boleh membunyikan klakson secara lembut, saat mobil sejajar.
Hal ini untuk menunjukkan rasa terima kasih lantaran diberi kesempatan menyalip.
Umumnya, pengemudi lain juga menjawab dengan bunyi klakson juga. (Kompas.com/Gilang Satria)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Etika Menggunakan Klakson Saat Menyalip Mobil Lain".
Baca juga: Masa Depan Indonesia Terancam, Komnas PA: 25 Ribu Lebih Anak Jadi Korban Perundungan dan Pornografi
Baca juga: Video Viral! Bus Trans Semarang Lawan Arus di Citarum Semarang, Bikin Macet dan Halangi Ambulans