TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Empat game atau gim daring diduga memicu anak-anak melakukan perundungan atau bullying.
Hal ini diungkap Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dalam konferensi pers, Kamis (28/12/2023).
"Di ruang pendidikan, banyak sekali pelaku dan korban bullying. Setelah kami identifikasi, ada yang melatarbelakanginya, yakni game yang dimainkan mereka sejak kecil," ujar Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Komnas PA Lia Latifah kepada wartawan.
Lia mengatakan, empat game yang diduga menjadi pemicu kekerasan terhadap anak, termasuk bullying, adalah Moblie Legends, Free Fire, Roblox, dan Sakura School Simulator.
"Jadi, mereka membawa apa yang di dalam game ke dunia nyata. Makanya, tindakan kekerasan terhadap anak terjadi di sekolah," ujar Lia.
"Empat game itu, Mobile Legends, Free Fire, Roblox, Sakura School Simulator, saya ketahui setelah melakukan penyuluhan dan survei terhadap ribuan anak dari Aceh sampai Nusa Tenggara Timur (NTT)," lanjut dia.
Baca juga: Masa Depan Indonesia Terancam, Komnas PA: 25 Ribu Lebih Anak Jadi Korban Perundungan dan Pornografi
Baca juga: Kecanduan Gim dan Konten Pornografi di Ponsel, Sejumlah Anak di Pati Dirawat di Bangsal Kejiwaan
Dari empat game itu, beberapa anak kemudian mengaplikasikannya di dunia nyata tanpa memikirkan risiko jangka panjang.
Setidaknya, ada 16.720 kasus bullying yang menimpa anak-anak di bangku sekolah, yang mana faktornya karena bermain game tersebut.
Maka dari itu, guna mengurangi tingkat kasus bullying dan kekerasan di kalangan anak-anak, Komnas PA berupaya melakukan tindakan preventif.
Satu di antaranya, memberikan seminar edukasi kepada 21.150 anak di seluruh Indonesia.
"Pemecahan masalah yang melibatkan anak-anak adalah prioritas kami. Maka dari itu, tak hanya edukasi terhadap anak, tetapi kepada orangtua juga kami berikan," imbuh dia. (Kompas.com/Dzaky Nurcahyo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Termasuk Mobile Legends, 4 “Game” Ini Disebut Komnas PA Jadi Pemicu Kekerasan Antar Anak".