TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengungkapkan bahwa penghuni lapas dan rutan di Jateng didominasi narapidana kasus narkoba.

Hal ini diungkapkan pj gubernur usai berdiskusi dengan Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, Kamis (23/11/2023).

Nana mengatakan, 60 persen narapidana di setiap lapas dan rutan adalah karena tersandung kasus narkoba.

Baca juga: Ternyata Begini Cara Narapidana Gunakan Hak Pilihnya di Pemilu 2024

Untuk itu, Nana berujar harus ada penanganan khusus terkait kasus narkoba. 

Hal itu juga menjadi pembahasan Pemprov Jateng bersama Kemenkumham.

"Kami telah melakukan koordinasi terkait masalah lapas.

Memang narapidana yang ada mayoritas tersangkut kasus narkoba," jelasnya, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: 30 Napi Terorisme Pindah ke Lapas Nusakambangan Cilacap dari Jabar

Menurutnya, penanganan kasus narkotika harus dilakukan secara serius di Jateng.

Ia juga menjelaskan harus ada langkah untuk menekan penggunaan narkotika.

Pengguna dikatakannya tak harus dimasukkan ke lapas atau rutan.

Baca juga: Data Pemilih Rawan Disengketakan di Pemilu, Pemprov Jateng Siapkan Data Valid ke KPU

"Yang terbukti sebagai pengguna lebih baik ditempatkan di tempat rehabilitasi," imbuhnya.

Adapun data dari Kemenkumham Jateng, total narapidana dan tahan di lapas dan rutan di Jateng pada 2021 tembus di angka 15.074 orang.

Jumlah tersebut tersebar di 26 lapas, 2 lembaga binaan anak dan 19 rutan yang ada di Jateng.

Jika dihitung, 60 persen dari total narapidana dan tahanan di Jateng yang tersangkut kasus narkoba mencapai 9 ribu orang lebih. (*)

Baca juga: Hak Pilih Warga Binaan di Jateng Dipastikan Terlindungi di Pemilu 2024