TRIBUNBANYUMAS.COM – Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) diwacanakan berbentuk digital.
Buku ini nantinya dilengkapi chip yang terintegrasi dengan pegadaian dan perbankan.
Saat ini, BPKB elektronik atau e-BPKB itu masih dalam tahap pengembangan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
"Mudah mudahan tahun depan sudah bisa kita laksanakan, kemarin sudah kita uji coba di beberapa tempat yang ada perbaikan, karena ini menyangkut dengan digital berkesinambungan," ujar Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus, Selasa (12/9/2023), seperti dikutip dari laman NTMC Polri.
Baca juga: 3 Pelanggaran Utama di Operasi Zebra Candi 2023 di Jateng, Terbanyak Tidak Pakai Helm
Yusri menambahkan bahwa BPKB elektronik nantinya akan mirip paspor elektronik atau e-paspor karena dilengkapi chip.
Lantas, apa BPKB Elektronik itu?
BKPB elektronik rencananya akan menggantikan BPKB yang semula berbentuk buku konvensional.
BPKB elektronik akan memiliki teknologi chip, arsip digital, dan aplikasi.
Chip tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat penyimpanan data kendaraan sehingga diharapkan semua data akan tersimpan lebih rapi.
BPKB elektronik tersebut akan berbentuk buku yang disematkan chip sehingga bentuknya lebih mirip paspor elektronik dibandingkan KTP atau SIM.
Baca juga: MK Tolak Gugatan Masa Berlaku SIM Seumur Hidup, Ini Alasan Harus Ada Perpanjangan secara Berkala
BPKB elektronik akan terintegrasi dengan single data Korlantas Polri serta stakeholder terkait, semisal finance, bank, dan pegadaian.
Dengan adanya BPKB elektronik diharapkan pengurusannya akan lebih mudah.
Selain itu, mutasi kendaraan bisa selesai lebih cepat, yakni 1 hari kerja dari yang sebelumnya bisa mencapai 1-2 bulan. (Tribunnews.com/Mikael Dafit)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPKB Elektronik Mulai Meluncur Tahun Depan, Diklaim Mirip e-Paspor.
Baca juga: 7 Pemain Belum Gabung Timnas Indonesia U-24 untuk Asian Games 2022, Indra Sjafri: Mereka Menyusul
Baca juga: Miris, Kurang Dari 4 Bulan 1,6 Ribu Warga Jateng Jadi Korban Perdagangan Orang