TRIBUNBANYUMAS.COM - Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, mengaku kecolongan dengan kehadiran bobotoh dalam laga PSIS vs Persib Bandung di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (20/8/2023) malam.
Padahal, penyaringan penonton sudah dilakukan secara ketat demi menghindari hadirnya suporter tim tamu.
Yoyok pun heran, suporter Persib Bandung bisa mendapatkan tiket pertandingan.
Padahal, PSIS sudah menerapkan cara unik agar suporter Persib tidak bisa mendapatkan tiket.
Ada dua cara yang dilakukan PSIS untuk menjual tiket, sistem daring atau online dan lewat suporter PSIS.
Baca juga: Denda Ratusan Juta hingga Penutupan Tribun Bayangi PSIS Buntut Kerusuhan Supoter, Yoyok: Nasib
Nah, untuk sistem online, hanya orang ber-KTP Semarang yang bisa mendapatkan tiket pertandingan.
Sementara, untuk tiket di suporter, juga diberikan secara ketat.
Suporter PSIS yang ingin mendapatkan tiket harus hafal anthem Mahesa Jenar.
Jika tidak hafal maka tiket tak akan didapatkan.
"Kami jual tiket itu satu orang satu tiket dan hanya KTP Semarang, melalui sistem online."
"Nah, kalau tiket yang dibagikan ke suporter, itu juga ada aturannya."
"Setiap yang mau beli tiket itu harus bisa bernyanyi anthem PSIS," ucap Yoyok dikutip dari BolaSport.com, Senin (21/8/2023).
Yoyok memprediksi, suporter Persib yang hadir saat laga Minggu malam, tinggal di Semarang.
Mantan Anggota Exco PSSI itu menilai, mereka bisa berbahasa Jawa dan juga Sunda.
"Kayaknya, ini yang beli tiket itu orang Jawa Barat tapi tinggal di Semarang."