TRIBUNBANYUMAS.COM, MAKKAH - Satu dari tiga jemaah haji yang hilang di Makkah, atas nama Niron Sunnar Suna (77), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah kemudian disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di permakaman daerah Soraya, Kota Makkah, Selasa (11/7/2023) waktu Arab Saudi (WAS).
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) Kolonel Harun Al Rasyid menjelaskan, Niron merupakan warga Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Jemaah yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 65 Embarkasi Surabaya itu hilang sejak 29 Juni atau hari kedua setelah lempar jamrah.
"Saat kami berada di Mina, ada berita melalui Whatshapp, ada ciri-ciri yang kami cari, ada di Rumah Sakit Al Noor. Kami kemudian bergerak ke sana," kata Harun.
Baca juga: Pencarian Tiga Jemaah Haji yang Hilang Hampir Setengah Bulan Terus Dilakukan, Petugas Temukan Paspor
Secara bersamaan, koordinasi langsung dilakukan, termasuk dengan istri almarhum Niron, Kamsani (63), untuk pencocokkan identitas.
Kamsani kemudian memeriksa dan memastikan jenazah yang dimaksud adalah suaminya.
"Kami juga berkoodinasi dengan pihak maktab untuk mencocokkan data, seperti paspor, visa, serta ciri-ciri khusus."
"Dengan negosiasi panjang, akhirnya, jenazah bisa langsung dikebumikan. Tanpa kami duga, jenazah bisa disalatkan di Masjidil Haram setelah salat Magrib," imbuh Harun.
Dikenali dari Kain Sarung dan Gelang Karet
Kamsani mengangguk dan mengiayakan saat ditunjukkan sebuah foto dari handphone terkait jenazah di RS Al Noor, Selasa.
Kamsani kemudian bergegas, bersama seorang petugas maktab, didampingi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI), ke ruang penyimpanan jenazah di Rumah Sakit Al Noor di kota Makkah.
Tiarso, seorang jemaah haji asal Probolinggo, mengatakan, Niron hilang pada 29 Juni 2023.
Saat Niron terpisah dari rombongan, beberapa rombongan secara berkala ikut membantu mencari keberadaan Niron.
"Istri pak Niron juga sempat ditanya berulang kali, saat terpisah terakhir kali dimana. Kemudian, kami bantu cari dan tidak ketemu, sampai akhirnya kami mendapat kabar pak Niron sudah ditemukan," ujar Tiarso.
Baca juga: Cerita Sedih Zaenuri, Jemaah Haji Embarkasi Solo asal Demak: Berangkat Bareng Istri, Pulang Sendiri
"Kami diyakinkan oleh foto dan dipastikan oleh istri pak Niron, benar itu suaminya."
"Awalnya, ditujukan kain sarung yang terlilit di kaki. Kemudian, istri pak Niron makin yakin dengan gelang karet yang selalu dipakai," kata Tiarso.
Saat diperlihatkan wajah suaminya secara utuh, Kamsani pun mengiayakan jika jenazah tersebut suaminya.
Istri Sempat Tak Mau Makan
Sebelum Niron akhirnya ditemukan, menurut jemaah haji yang menyertai, Kamsani kerap sakit-sakitan lantaran tak mau makan memikirkan sang suami.
Petugas kesehatan terpaksa didatangkan untuk merayu Kamsani agar mau makan.
Diketahui Hilang saat Jemaah Tiba di Tenda
Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi menjelaskan, sebelum hilang, Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melontar jamrah hari kedua yang dilaksanakan setelah salat subuh.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, pak Niron masih berkumpul dengan rombongan. Namun setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, sudah tidak terlihat bersama rombongan lagi," kata Hartono.
"Kemudian, pada 5 Juli sore, ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan."
"Barang dan identitas itu benar adanya milik pak Niron. Tetapi pak Nironnya tidak ada," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenazah Niron yang Merupakan Jemaah Haji Asal Probolinggo Disalatkan di Masjidil Haram.