Menurut Esther, prosesi pengambilan Api Dharma diikuti 200 umat Buddha beserta sangha dari 10 majelis di berbagai daerah.
Kegiatan keagamaan ini merupakan rangkaian peringatan Waisak 2023 yang mengusung tema "Menjalankan Ajaran Dharma dalam Kehidupan Sehari-hari dengan subtema Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Perdamaian Dunia".
"Api Dharma menjadi bahan puja. Lilin panca warna yang dinyalakan menjadi simbol penerangan dan energi yang luar biasa. Api Dharma merupakan cahaya gemerlapan yang mampu menghapus kegelapan dan kesuraman," ungkap Esther.
Esther menuturkan, pengambilan api alam tersebut dimaksudkan sebagai "pralambang" penerangan dan energi luar biasa untuk manusia, memancarkan cahaya gemerlapan dan menghapus keadaan suram menjadi terang.
"Dengan cinta kasih dan welas asih dapat menembus ketidaktahuan dalam kehidupan. Akhirnya melepas belenggu penderitaan manusia menuju kesempurnaan," pungkas Esther. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Umat Buddha Ambil Api Dharma Waisak di Mrapen Grobogan, Biksu Thudong Tunggu di Candi Mendut".
Baca juga: Empat Jemaah Calon Haji Demak Berangkat ke Tanah Suci dalam Kondisi Hamil, Dipastikan Layak Terbang
Baca juga: Tersandung, Presiden AS Joe Biden Jatuh di Panggung Upacara Kelulusan Akademi AU