Berita Jateng
Mega Proyek Bendungan Karangnongko Blora Bakal Gusur Warga 5 Desa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berkomitmen mengupayakan ada solusi terbaik untuk warga terdampak.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Warga lima desa di Blora bakal terdampak pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko.
Lima desa terdampak proyek strategi nasional (PSN) itu, di antaranya Desa Mendenrejo, Ngrawoh, Nglebak, dan Nginggil, Megeri. Ke lima desa itu di Kecamatan Kradenan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berkomitmen mengupayakan ada solusi terbaik untuk warga terdampak.
Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan ATR/BPN Blora, Atikah, menegaskan Pemkab Blora tidak lepas tangan terhadap warga yang terdampak.
Nantinya, warga di lima desa yang terdampak itu akan mendapatkan ganti untung. Ganti untung ditargetkan bisa dilakukan pada Desember 2025.
"Meskipun nanti sudah diganti untung, kita dari Pemkab tidak serta merta membiarkan mereka tenggelam, atau nanti harus di mana, tetap dikawal," katanya, Senin (11/8/2025).
Lebih lanjut, Atikah selalu menekankan kepada warga, saat nanti mendapat ganti untung, harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Bukan hanya menuruti keinginan semata, yang kurang penting.
"Kalau nanti dapat ganti untung berupa uang, kami selalu berpesan agar warga juga memikirkan kelanjutan kehidupan keluarganya, misal nanti uang itu dibelikan tanah atau gimana. Harus komitmen bukan asal membelanjakan uang ganti untung yang diberikan," terangnya.
Terlepas dari itu, menurutnya Pemkab bakal ikut memikirkan langkah ke depan, misal diupayakan untuk relokasi warga terdampak.
"Memang dari warga, kemarin banyak pertanyaan, tinggal dimana dan harus bagaimana."
"Tapi kami jelaskan, prinsipnya kita harus satu komando, kan kita itu semua untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi tidak mungkin kita terus membiarkan mereka."
"Dari Pemkab pun itu berusaha yang terbaik. Saya tahu Pak Bupati Blora ini berusaha agar masyarakat itu sejahtera, tidak serta merta membiarkan," jelasnya.
Baca juga: Saat Daerah Lain Naik hingga Picu Polemik, PBB di Semarang Justru Turun untuk Kategori Ini
Sementara itu, sebelumnya Bupati Blora, Arief Rohman, berkomitmen akan mengupayakan relokasi warga yang terdampak, ke wilayah terdekat.
Arief mengatakan, pihaknya mengusulkan relokasi dalam skema transmigrasi lokal.
"Kami usulkan agar masyarakat yang terkena dampak ini, ada namanya transmigrasi lokal, di sekitar lokasi bendungan itu. Yang mana, di sana itu ada KHDTK UGM, ada cukup luas," katanya, Senin (27/1/2025) lalu.
Sebagai informasi, total ada 538 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak proyek pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko.
Rinciannya, Desa Mendenrejo ada 22 KK, Desa Ngrawoh ada 146 KK, Desa Nginggil ada 141 KK, Desa Nglebak ada 179 KK, dan Desa Megeri ada 50 KK.(Iqs)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.