"Ini pangsa pasar yang baik. Jika disiarkan di TV, saya yakin, tidak kalah berkelas dengan Liga 1."
"Maka, tolong kembalikan ke niat awal itu. Semoga, Liga 2 bisa punya operator sendiri," papar dia.
Baca juga: Cerita Erick Thohir Temui Wasit Liga 2 yang Berjualan Kembang Tahu karena Kompetisi Berhenti
Joni mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sesama klub Liga 2 terkait operator tersebut.
Menurut dia, semua masih sepakat dan satu pikiran terkait hal ini.
"Jangan sampai, kami di Liga 2 sudah bertempur berdarah-darah tapi yang menikmati orang lain."
"Seharusnya, dibagi bersama secara proporsional sehingga sepak bola akan maju. Sehingga, Liga 2 bisa berperan menghasilkan atlet nasional asli daerah," ucap dia.
Joni menegaskan, Liga 2 adalah tempat melatih atlet muda menjadi atlet profesional yang prospektif.
Fungsi ini akan lebih efektif jika liga dikelola lebih profesional.
Terlebih, Liga 2 tidak kekurangan bibit-bibit pesepakbola unggul.
"Contohnya, terbukti saya pernah rekrut pemain. Namanya Ripal Wahyudi. Saya ambil sejak kami masih di Liga 3. Sekarang, dia sudah jadi pemain di Persebaya," ujar Joni. (*)
Baca juga: Dua Pekan Berlatih, Fisik Skuad PSIS Semarang Dinilai Masih Jauh dari Siap Bertanding