Berita Wonosobo

Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo Suguhkan Hamparan Dieng dari Ketinggian, 1 Jam dari Pusat Kota

Penulis: Imah Masitoh
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan menikmati hamparan pemandangan alam dari tempat wisata Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo di Desa Jujugan, Kecamatan Kejejar, Wonosobo, Minggu (14/5/2023). Dari tempat ini, wisatawan dapat melihat kawasan wisata Dieng dari ketinggian.

Seolah tak habis fasilitas yang ada. Pengelola menyediakan jembatan yang terbentang antar bebatuan untuk bisa mengambil jepretan momen.

"Tempat wisatanya bagus, apalagi pas di atas, pemandangannya indah banget, udaranya juga sejuk," ungkap Yaza, seorang wisatawan, Minggu (14/5/2023).

Berbagai fasilitas juga disediakan untuk memberikan kenyamanan wisatawan, di antaranya musala, toilet, tempat berteduh, hingga tempat menjual makanan.

Dibalik namanya, Batu Pandang Ratapan Angin menyimpan sejarah.

Menurut Ahmad Rouf, pengelola tempat wisata ini, gua-gua batu di kawasan tersebut menjadi tempat persembunyian warga saat zaman penjajahan Belanda.

Ada tiga gua yang menjadi tempat warga mencari perlindungan dari gempuran penjajah.

Saat ini, dari ketiga gua yang ada, hanya satu gua yang dibuka untuk umum.

"Dahulu, di sini sering terdengar seseorang yang menangis. Seperti, meratapi kesedihan saat orang-orang Dieng dijajah Belanda."

"Namun, saat keluar, tidak ditemukan orang menangis, hanya terdengar hembusan angin saja," jelasnya.

Baca juga: Pemotor Terpental Terjun ke Sungai Sayangan Wonosobo, Hilang Belum Ditemukan

Itu sebabnya, tempat tersebut dijuluki Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang Ratapan Angin.

Meski ada beberapa versi mengenai sejarah ini namun cerita ini yang cukup sering didengar.

Jika tertarik menghabiskan waktu liburan ke tempat wisata ini, Anda harus menyiapkan dana Rp15.000 untuk tiket masuk per orang.

Tempat wisata Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang Ratapan Angin buka setiap hari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. (*)

Berita Terkini