Berita Wonosobo

Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo Suguhkan Hamparan Dieng dari Ketinggian, 1 Jam dari Pusat Kota

Penulis: Imah Masitoh
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan menikmati hamparan pemandangan alam dari tempat wisata Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo di Desa Jujugan, Kecamatan Kejejar, Wonosobo, Minggu (14/5/2023). Dari tempat ini, wisatawan dapat melihat kawasan wisata Dieng dari ketinggian.

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Kabupaten Wonosobo kaya akan destinasi wisata, baik wisata alam maupun buatan.

Satu di antaranya, Wisata Batu Pandang Ratapan Angin, yang harus dikunjungi saat ke Wonosobo.

Tempat wisata ini menonjolkan ciri khas batuan alami di atas bukit. Dari tempat ini, pengunjung dapat melihat pemandangan Dieng dari atas.

Lokasinya berada Desa Jujugan, Kecamatan Kejejar, Wonosobo. Jika dari Wonosobo kota, berjarak sekitar 1 jam perjalanan.

Tempat Wisata Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo di Desa Jujugan, Kecamatan Kejejar, Wonosobo. (TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH)

Tempat Wisata Batu Pandang Ratapan Angin berada sekitar 2.100 meter di atas laut (mdpl).

Untuk mencapai puncak batu tertinggi di tempat wisata ini, harus terlebih dahulu berjalan menaiki jalan berundak.

Saat sampai di atas, semilir angin dan udara sejuk langsung menyapa.

Baca juga: Ditemukan di Stasiun, Anak SD di Wonosobo Mau Dibawa Kabur Teman Laki-lakinya Pakai Kereta

Keindahan hamparan pemandangan alam yang memukau menjadi suguhan utama yang bisa bikin betah berlama-lama.

Di sisi utara, wisatawan dapat melihat indahnya Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng, juga Gunung Paru.

Terkadang, awan melintas di atas kedua telaga itu sehingga wisatawan dapat merasakan sensasi berada di atas awan.

Pada sebelah barat, wisatawan dapat melihat Kawah Sikidang dan Candi Arjuna Banjarnegara dari kejauhan.

Sementara, pada sebelah selatan, wisatawan dapat melihat Gunung Pakuwaja, Bukit Sikunir, hingga Bukit Sikendil.

Waktu yang pas untuk dapat melihat semua keindahan pemandangan ini adalah pukul 07.30-10.00 WIB.

Di puncak batu tertinggi tempat wisata ini, terdapat sebuah pohon bernama pohon jodoh.

Di sini, wisatawan dapat duduk di batang pohon sambil berfoto.

Suasana tempat wisata Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo di Desa Jujugan, Kecamatan Kejejar, Wonosobo, Minggu (14/5/2023). Dari tempat ini, wisatawan dapat melihat pemandangan hamparan kawasan Dieng dari ketinggian. (TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH)

Seolah tak habis fasilitas yang ada. Pengelola menyediakan jembatan yang terbentang antar bebatuan untuk bisa mengambil jepretan momen.

"Tempat wisatanya bagus, apalagi pas di atas, pemandangannya indah banget, udaranya juga sejuk," ungkap Yaza, seorang wisatawan, Minggu (14/5/2023).

Berbagai fasilitas juga disediakan untuk memberikan kenyamanan wisatawan, di antaranya musala, toilet, tempat berteduh, hingga tempat menjual makanan.

Dibalik namanya, Batu Pandang Ratapan Angin menyimpan sejarah.

Menurut Ahmad Rouf, pengelola tempat wisata ini, gua-gua batu di kawasan tersebut menjadi tempat persembunyian warga saat zaman penjajahan Belanda.

Ada tiga gua yang menjadi tempat warga mencari perlindungan dari gempuran penjajah.

Saat ini, dari ketiga gua yang ada, hanya satu gua yang dibuka untuk umum.

"Dahulu, di sini sering terdengar seseorang yang menangis. Seperti, meratapi kesedihan saat orang-orang Dieng dijajah Belanda."

"Namun, saat keluar, tidak ditemukan orang menangis, hanya terdengar hembusan angin saja," jelasnya.

Baca juga: Pemotor Terpental Terjun ke Sungai Sayangan Wonosobo, Hilang Belum Ditemukan

Itu sebabnya, tempat tersebut dijuluki Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang Ratapan Angin.

Meski ada beberapa versi mengenai sejarah ini namun cerita ini yang cukup sering didengar.

Jika tertarik menghabiskan waktu liburan ke tempat wisata ini, Anda harus menyiapkan dana Rp15.000 untuk tiket masuk per orang.

Tempat wisata Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang Ratapan Angin buka setiap hari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. (*)

Berita Terkini