TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Joko Siswoyo (23), guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Boyolali dibunuh lewat cara dipukul kemudian dimasukkan dalam karung dan dibuang ke Sungai Bengawan Solo oleh temannya.
Sang teman bernama Agung Nugroho (20) tersulut emosi lantaran status Whatsapp (WA) Joko yang diduga menyentil soal utang Agung Rp13 juta yang belum dibayar.
Warga Jagalan, Jebres, Solo itu tak sendiri. Saat beraksi, dia mengajak dua teman untuk menghabisi nyawa Joko.
Agung diketahui memiliki utang Rp6 juta yang telah berbunga menjadi Rp13 juta.
Utang itu diambil Agung lewat pinjaman online (pinjol) menggunakan nama Joko, setelah ada kesepakatan.
Namun, dalam perjalannya, Agung tak mampu membayar utang itu dan baru mencicil Rp500 ribu.
"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban. Dulu, saya minjam Rp6 juta namun karena berbunga, sekarang jadi Rp13 juta," ucap Agung, dikutip dari TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Penjual Bubur di Cepogo Boyolali Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Dapur, Ada Luka di Kepala
Rencana pembunuhan terhadap Joko muncul setelah Agung melihat status WhatsApp (WA) yang ditulis oleh korban.
Unggahan status itu disertai foto Agung dengan tulisan 'INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI'.
Agung yang emosi kemudian mengajak temannya berinisial G, yang kini buron, dan Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet, untuk menghabisi nyawa korban.
Agung kemudian meminta bertemu Joko. Saat itulah, mereka menganiaya Joko.
Setelah mencekik dan memukul menggunakan tongkat, para pelaku yang menyangka Joko telah meninggal, memasukkan ke dalam karung gabah.
"Setelah kami hajar, saya masukan korban dengan karung gabah dan di dalam karung dimasukkan paving," kata Agung.
Setelah korban dikarungi, tersangka langsung membawa ke lokasi pembuangan di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Selama perjalanan ke lokasi pembuangan, korban diletakkan di lantai motor matic milik tersangka.