TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Relawan Semarang mengaku kesulitan saat mengevakuasi mayat Irwan Hutagalung (53), bos depot air isi ulang dan gas elpiji yang tewas dimutilasi dan dicor semen di tempat usahanya di Tembalang, Kota Semarang.
Relawan Semarang yang enggan diungkap namanya mengatakan, ada dua tim relawan yang diterjukan dalam proses evakuasi.
"Ada dua tim relawan yang diterjunkan untuk evakuasi, tim pertama kesulitan karena mayat dicor. Tim kedua baru bisa setelah semuanya berdoa, termasuk keluarga korban saya ajak ikut berdoa," ujar relawan tersebut, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Hasil Olah TKP, Mayat Termutilasi dan Dicor di Tembalang Semarang Diduga Dianiaya Pakai Linggis
Selepas berdoa, para relawan kemudian memecah batu cor menggunakan palu dan linggis.
Tentu saja, proses tersebut diawasi dan sesuai instruksi polisi.
Sebab, polisi tidak ingin sampai kehilangan alat bukti.
Dia menambahkan, panjang lubang yang dicor sekira 1,5 meter.
Sementara, ketebalan cor semen tidak terlalu tebal karena proses pengecoran tidak dilakukan secara sempurna.
Cor hanya menempel dari dada sampai lutut
Bahkan, di bagian kaki, belum sempat kena cor.
"Kami pecah cor yang sudah mengeras pakai palu dan linggis dengan sangat hati-hati agar tubuh korban tidak rusak, kira-kira waktu untuk evakuasi sampai 45 menit," bebernya.
Baca juga: Tak Ada Kabar, Bos Usaha Air Isi Ulang di Tembalang Semarang Ditemukan Tewas Dicor dan Termutilasi
Sesudah itu, mayat dievakuasi dengan tubuh yang masih tertempel semen cor.
Material tersebut sekalian dimasukan ke kantong mayat.
"Ini bukan evakuasi tersulit tapi terlama karena mayat dicor," ungkapnya.
Saat dibongkar, relawan menemukan tubuh tanpa tangan dan kepala.