TRIBUNBANYUMAS.COM, LUMAJANG - Abu vulkanik Gunung Semeru menimbun dua dusun di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).
Tak hanya menutup akses jalan dusun, abu vulkanik juga menimbun rumah-rumah warga.
Material vulkanik ini masuk ke pemukiman karena terbawa awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Dua dusun yang kini mirip lautan abu vulkanik itu adalah Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Selain Kecamatan Pronojiwo, beberapa kecamatan lain juga dikabarkan terdampak abu vulkanik namun dalam kategori ringan.
"Sementara, ada empat Kecamatan yang terdampak, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Rowo Kangkung, Kecamatan Candipuro, dan Kecamatan Pasirian."
"Sementara, yang terdaftar (terdampak), desanya ada tujuh desa," jelas Kepala BNPB Letjen Suharyanto dikutip dari Kompas Tv, Minggu.
Baca juga: Panik, Warga Candipuro Bergegas Lari saat Semeru Erupsi. BNPB Catat Ada 1979 Pengungsi di 11 Lokasi
Baca juga: UPDATE Status Gunung Semeru Naik Level IV Menjadi ‘Awas’
Namun, Suharyanto mengatakan, belum ada laporan adanya korba jiwa akibat erupsi Gunung Semeru.
Petugas gabungan TNI Polri dan BPBD terus membantu evakuasi warga.
Suharyanto juga memastikan, kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.
Saat ini kebutuhan logistik dan yang lainnya, semisal selimut dan tempat menginap, masih dalam kategori cukup.
"Karena ini pengungsinya tidak terlalu banyak, tidak perlu dibangun tenda-tenda seperti di Cianjur, begitu."
"Mungkin, dengan menggunakan fasilitas, seperti balai desa, pendopo, kantor kecamatan, ini sudah bisa menampung seluruh pengungsi."
"Apalagi, pengungsi-pengungsi juga secara berangsur-angsur kembali ke tempatnya masing-masing," jelas Suharyanto.
Pihaknya memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi akan terus terpenuhi sampai status tanggap daruratnya berakhir.
BNPB mencatat, ada 1979 pengungsi yang kini menempati pos-pos pengungsian di 11 titik yang disediakan.
Warga Sudah Direlokasi
Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, dua dusun yang kini tertimbun material abu vulkanik, sudah ditinggalkan warga.
Baca juga: Jarak Luncuran Guguran Awan Panas Gunung Semeru Makin Panjang, 93 Warga Candipuro Diungsikan
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Diprediksi Picu Tsunami di Okinawa, Jepang Keluarkan Peringatan Dini
Warga telah direlokasi ke lokasi yang aman akibat erupsi Gunung Semeru pada 2021 lalu.
"Dusun Kajar Kuning itu sekarang kondisinya, APG yang turun itu sudah masuk ke permukiman. Sekarang sudah mengendap di permukiman itu."
"Kajar Kuning ini, tahun lalu, adalah daerah yang terdmapak hembusan awan panas sehingga banyak atap rumah yang bolong atau hancur, tembok roboh."
"Masyarakat yang atap rumahnya hancur dan temboknya roboh itu sudah kami pindahkan ke hunian relokasi. Jadi, Kajar Kuning itu benar permukiman tapi sudah tidak terhuni sejak erupsi tahun lalu."
"Dan hari ini tadi, material APG sudah ada yang di separuh rumah, ada juga yang menenggelamkan rumah."
"Dulu, ada catatan dari PVMBG, Dusun Kajar Kuning ini masuk zona merah. Karena itu, kami putuskan, tidak ada permukiman lagi di situ, jadi sekarang warga aman," ujar Thoriq dikutip dari Kompas TV, Minggu malam.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru kembali erupsi, Minggu dini hari.
Pada Minggu siang, jarak luncuran guguran awan panas mencapai 19 kilometer sehingga warga dilarang beraktivitas di sepanjang Besuk Kobokan.
PVMBG pun menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Dusun di Kecamatan Pronojiwo Tertimbun Material Vulkanik Akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru.
Baca juga: Dugaan Penyerobotan Tanah Milik Suparwi untuk Tol Semarang-Demak, Pengelola Tol: Ada 2 Sertifikat
Baca juga: Pembahasan Sempat Alot, Akhirnya Pemkot Semarang Usulkan Besaran UMK Kota Semarang, Berapa?
Baca juga: Jelang Kontra PSIS Semarang, Pelatih Madura United Fabio Lefundes: Kondisi Kami Tak Ideal!
Baca juga: Polisi Pantau Ratusan CCTV saat Presiden Jokowi Mantu Kaesang-Erina di Solo