“Tapi kalau itu nggak mau ya kita ambil. Nah kalau penegak hukumnya kemudian berada pada barisan yang terdepan Insyaallah akan nyaman, nah kita atur,” ujarnya.
Ganjar mengapresiasi kedatangan KPK, Bareskrim dan Kejaksaan, Kementerian ESDM hingga Kemendagri yang hadir memberikan seminar tersebut.
“Nah kalau itu nanti bisa disampaikan, bisa tertata, mitigasinya nanti akan ada hal yang baik,” ujarnya.
Ganjar mengajak seluruh komponen di Jawa Tengah agar tidak menutup mata pada isu galian C ini.
Sehingga nantinya tak ada cerita sedih di kemudian hari akibat penambangan ilegal.
“Jangan kita menangis kelak kemudian hari. Terjadi longsor lah, sumber mata air hilang lah, pendapatan daerah nggak ada dan jalan mesti rusak, mau taruhan berapa dengan saya,” tuturnya.
Jika semua pihak satu suara dan tegas terhadap penambangan ilegal, Ganjar membayangkan tak ada lagi cerita jalan desa yang rusak karena dilintasi truk yang overload dan overdimensi.
“Kemudian pendapatan daerahnya bisa masuk, apalagi dalam konteks perijinan, agar tidak terjadi situasi yang moralnya rusak karena disogok dan ilegal dan kita mendiamkan saja,” tegasnya.
Ganjar juga berterima kasih kepada KPK yang terus mendampingi dan memberikan masukan khususnya di Jawa Tengah.
“Semua silahkan ditata dengan baik jangan sampai ada yang ilegal, jangan sampai ada yang rusak dan jangan sampai ada yang korupsi. Ini sogokannya juga ceritanya kan mengerikan, jangan sampai lah itu cerita itu benar,” tandasnya. (***)