TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) duet dengan Gerindra di pemilihan presiden (pilpres) kembali terbuka.
Wacana ini muncul setelah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDIP Perjuangan (PDIP) Puan Maharani di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/9/2022).
Dalam konferensi pers usai pertemuan tertutup antara keduanya, Prabowo mengungkapkan kemungkinan dirinya berpasangan dengan Puan di Pilpres 2024.
"Jadi, kalau Anda tanya memungkinkan atau tidak memungkinkan, saya kira, dari segi teori kemungkinan, ya pasti memungkinkan," kata Prabowo, saat menjawab pertanyaan wartawan, Minggu.
Baca juga: Siap Cetak Hattrick! Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto Bersedia Jadi Capres di Pilpres 2024
Baca juga: Gerindra dan PKB Jateng Siap Menangkan Prabowo-Muhaimin, Pernah Bersama-sama saat Pilgub 2018
Kendati demikian, Prabowo menegaskan, kemungkinan dirinya berpasangan dengan Puan masih terlalu jauh untuk dibicarakan.
Menteri Pertahanan itu mengatakan, segala kemungkinan bisa terjadi jelang pemilu.
"Jadi, apa saja mungkin untuk kebaikan bangsa dan negara Republik Indonesia," kata Prabowo.
Sebelumnya, duet PDIP dan Gerindra terjadi di Pemilu 2009.
Saat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri maju sebagai capres didampingi Prabowo.
Mereka bertarung menghadapi pasangan Soesilo Bambang Yudhoyono-Budiono dan Jusuf Kalla-Wiranto. Pemilu tersebut dimenangi petahana SBY-Budiono.
Sementara, kedatangan Puan ke Hambalang merupakan rangkaian safari politik PDI Perjuangan ke sejumlah partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024.
Sebelumnya, PDI Perjuangan bertemu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Dalam pertemuan Puan dan Prabowo, keduanya bersepakat terus membangun komunikasi politik.
"Jadi, saya kira, konklusi yang paling jelas adalah kita bertekad melanjutkan komunikasi politik dengan terus-menerus, dengan terbuka, dengan apa adanya," ucap dia.
Prabowo juga menyampaikan, deklarasi kerja sama politik antara Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada dasarnya, bersifat terbuka.