Saya sangat senang.
Saya khawatir tidak bisa masuk.
Ternyata, Alhamdulillah bisa masuk," ucapnya ditemui di rumahnya di Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat.
Sang ibunda Erin, Ana Fembriani, mengaku jalur afirmasi yatim/piatu karena Covid-19 amat membantu keluarga yang membutuhkan.
"Melalui jalur afirmasi meninggal karena covid, kami sangat bersyukur sekali karena memang berniat sekali bisa ke sana.
Bersyukur sangat senang sekali," ungkapnya.
Baca juga: Alhamdulillah, 5 dari 9 Nama Calon Siswa Baru SMAN 1 Batang Kembali Setelah Hilang dari Jurnal PPDB
Tak jauh beda juga disampaikan Lukman Najib Aldiansyah, siswa SMAN 2 Kota Semarang melalui jalur afirmasi yatim karena Covid-19.
Dia tidak menyangka akan diterima di sekolah tersebut.
Mengingat beratnya saingan untuk bisa masuk ke SMAN 2 Kota Semarang.
"Kalau menyangkanya, ya tidak menyangka karena saingannya berat.
Baik jalur prestasi dan zonasi.
Tapi melalui jalur afirmasi, ini sangat membantu.
Membantunya itu, kalau saya kan korban Covid, membantu bisa masuk ke SMA 2," jelas Aldi.
Baca juga: Pantau Penutupan Pendaftaran Ulang PPDB SMA/SMK di Semarang, Ganjar: 100 Persen Mendaftar
Ibundanya, Munafiah yang kini harus sendiri mendidik anak amat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng yang memberikan jalur afirmasi.
"Saya bersyukur banget dan tertolong.