TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Cita-cita menyempurnakan ibadah membuat Jumiah, pemulung asal RT 04 RW 02 Kampung Gagakan, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, tak kenal lelah mengumpulkan rongsok.
Meski awalnya ingin naik haji, nenek 80 tahun itu tak kalah senang setelah mengetahui, tahun ini bisa berkurban sapi.
Uang untuk membeli sapi itu didapat dari tabungan 15 tahun setelah menjual barang-barang rongsokan yang dipulung setiap hari.
Saat ditemui di kediamannya, Jumiah bercerita, kebiasaanya memulung dilakukan setelah sang suami meninggal.
Sebelumnya, bersama suami, dia berjualan makanan.
Setelah sang suami meninggal, Jumiah tinggal sebatang kara di rumah peninggalan suami.
Sedangkan anak-anak tirinya, sudah berkeluarga dan hidup terpisah.
Sejak itu, Jumiah mulai mencari barang bekas menyusuri jalanan di wilayah Kendal kota dan sekitarnya.
Biasanya, dia mulai memulung pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Seberapa pun barang bekas yang dia dapat, Jumiah selalu bersyukur.
"Enggak mesti (mulungnya, red). Kadang jauh, berangkatnya jalan kaki, pulangnya becak. Enggak kuat bawa rosok," terangnya, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Tiga Hari Dibuka, Kuota Daya Tampung Siswa Baru PPDB di SMP Negeri 1 Kendal Langsung Terpenuhi
Baca juga: Pergantian Pejabat di Polda Jateng, Ini Nama-nama Pejabat Baru Kapolres Kendal, Blora dan Purworejo
Baca juga: Selamat! 1.572 Guru SD dan SMP di Kendal Terima SK PPPK
Baca juga: Cari Sekolah Bagus? Ini Daftar Sekolah Terbaik Tingkat SMP Sederajat di Kabupaten Kendal
Keteguhannya mencari barang-barang bekas tak semata-mata untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
Jumiah mempunyai cita-cita berhaji ke Tanah Suci.
Impian itu ia genggam kuat sejak suaminya meninggal.
Tahun ini, tabungannya telah mencapai Rp 22 juta.