Berita Purbalingga

Cuaca Ekstrim, Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Purbalingga Ditutup Sementara

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Gunung Slamet Kabupaten Banyumas dilihat dari daerah kawasan hutan pinus Limpakuwus, Sumbang, Banyumas, pada Minggu (12/1/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan yang dimulai Selasa (8/2/2022) ini dilakukan karena faktor cuaca, yakni intensitas hujan yang tinggi di puncak Gunung Slamet.

Penutupan gunung, yang berada 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Ngadimin, seorang admin media Gunung Slamet via Bambangan, mengatakan, penutupan jalur pendakian gunung yang berada di 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sebenarnya sudah diwacanakan sejak awal Januari.

"Betul, pendakian ditutup sementara. Sejak awal Januari sudah ada wacana penutupan jalur, sebenarnya, karena pertimbangan faktor cuaca," jelas Ngadimin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Pendaki Temukan Bongkahan Es di Puncak Gunung Slamet Purbalingga, Petugas: Terjadi Cuaca Ekstrem

Baca juga: Mulai Langka, Tanaman Kantong Semar Gunung Slamet Kini Dibudidayakan di Greenhouse di Banyumas

Baca juga: Tak Lama Lagi, Knalpot Purbalingga Berlabel SNI

Baca juga: Angin Kencang Terjang Bobotsari Purbalingga, Atap Rumah Beterbangan

Menurutnya, pemantauan cuaca di wilayah Purbalingga dan sekitarnya terus dilakukan sampai awal Februari.

Selama pemantauan, terjadi hujan lebat disertai angin kencang, bahkan sampai merusak permukiman warga.

"Juga, dari beberapa laporan pendaki yang naik terakhir, kalau di puncak mulai muncul angin besar dan kabut tebal, disertai hujan yang memang intensitasnya cukup tinggi, sejak awal Februari," lanjut dia.

Tak hanya itu, Ngadimin menambahkan, beberapa pohon di sekitar pos 1 dan 2 jalur tersebut juga banyak yang roboh hingga menutupi jalur pendakian.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut, pihak pengelola basecamp Pendakian Gunung Slamet via Bambangan menutup sementara pendakian demi keselamatan para pendaki.

"Sekiranya cuaca lebih kondusif, nantinya pendakian akan dibuka kembali," ujar dia.

Ngadimin juga menyampaikan, keputusan ini berasal dari pengelola Gunung Slamet via Bambangan yang sudah berkoordinasi dengan pihak Perhutani KPH Banyumas Timur sebagai pembina.

Meski pendakian Gunung Slamet via Bambangan ditutup sementara, ada jalur pendakian lain yang masih dibuka untuk pendaki dan wisatawan.

"Jadi, edaran resmi penutupan semua jalur belum ada karena basecamp pendakian (Gunung) Slamet jalur lain, masih ada yang buka. Kemarin, kami sempat koordinasi lintas basecamp Slamet, yang masih buka jalur pendakian Kompak dan Permadi (Guci-Tegal), basecamp Cemara Sakti (Pemalang)," jelas Ngadimin.

Baca juga: Muncul Klaster Penularan Covid di Cilacap, Mulai Keluarga TKI dari Korsel hingga Olahraga Bersama

Baca juga: Banyumas Kembali Masuk Level 2 PPKM, Pasar Sokaraja Buka Hanya Sampai Pukul 14.00 WIB

Baca juga: Breaking News: Mantan Menteri Pendidikan Era Gusdur, Prof Yahya Muhaimin Berpulang

Baca juga: Takut Dimutasi, Pegawai DPUPR Banjarnegara Pilih Serahkan Data Proyek ke Tangan Kanan Budhi Sarwono

Menurutnya, keputusan penutupan ini diambil karena jalur Bambangan merupakan jalur paling favorit, dengan jumlah pendaki yang lebih banyak dibandingkan jalur lain.

Sehingga, risiko kecelakaan, yang bisa terjadi jika pendakian tetap dibuka saat ini, kemungkinan akan lebih besar dibandingkan basecamp jalur lain.

Informasi resmi terkait aktivitas jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan dapat dilihat melalui Instagram @slametviabambangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Ditutup Sementara, Ini Alasannya".

Berita Terkini