Berita Semarang

Ibu Hamil 8 Bulan Ditemukan Tewas di Kamar Kos di Gisikdrono Semarang, Wajah Membiru

Penulis: iwan Arifianto
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah korban pembunuhan.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Warga Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, digegerkan dengan penemuan mayat ibu hamil di kamar kos di Jalan Condrokusumo, Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Wanita bernama Silvi Ayu Nugraha (22) itu ditemukan meninggal dalam kondisi tergeletak di lantai dengan muka menghitam dan muncul buih dari mulutnya.

"Iya, korban sedang hamil kira-kira delapan bulan. Saya dipanggil pasangan korban bernama Agung, untuk menolong korban yang tergeletak di kamar," terang saksi mata, Andito, kepada Tribunjateng.com, Jumat.

Sebelum kejadian, Andito mengaku melihat Silvi duduk di depan kos, sekitar pukul 08.00 WIB.

Setelah itu, sekitar pukul 09.00 WIB, Silvi terlihat meninggalkan kos.

Selepas Jumatan, Silvi yang merupakan warga Ngliron, Kecamatan Randublatung, Blora, pulang dari bepergian.

Baca juga: Sediakan Jasa Short Time, Kos Mewah di Pedurungan Kota Semarang Disegel Satpol PP

Baca juga: Dua Hari Tak Keluar Kamar, Pak Mbong Ditemukan Tewas di Kamar Kos di Rejomulyo Kota Semarang

Baca juga: Sejumlah Nakes Penerima Vaksin Booster Moderna di Kota Semarang Alami KIPI, Alami Demam dan Mual

Baca juga: Disdik Kota Semarang Targetkan Buka PTM Paling Lambat September, Berlaku Jenang TK-SMP Negeri

Namun, tak berapa lama, pasangan Silvi meminta Andito melihat kondisi Silvi yang sudah tergeletak di lantai kamar.

"Saya cek, mbaknya sudah meninggal dunia," terang Andito.

Menurut Andito, Silvi dan Agung baru tiga bulan menghuni kamar kos di lantai dua.

Namun, mereka bukan pasangan suami istri.

"Ga ada keributan di antara mereka berdua selama menghuni kamar kos tersebut namun mereka mengaku bukan pasangan suami istri resmi," terangnya.

Sementara, Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi, mengatakan, ada dugaan pembunuhan dalam kasus tersebut.

"Betul, ada indikasi ke sana, ada indikasi pembunuhan," ujar Agus.

Ia menjelaskan, kasus itu sedang ditangani Polsek Semarang Barat.

Pihaknya pun telah mengamankan pasangan Silvi, Agung Dwi Saputro (18), sebagai terduga pelaku pembunuhan.

Agung merupakan warga Gebang, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Dibunuh dengan cara apa, masih kami dalami. Nanti ya, kami kabari lagi," ujarnya.

Sementara, Agung, terduga pembunuh Silvi, mengakui hubungan keduanya masih berstatus pacaran.

Keduanya telah menjalin kasih 1 tahun.

Kepada penyidik, Agung mengatakan, Silvi memiliki penyakit asam lambung yang sering kambuh.

Terakhir, asam lambung Silvi kambung pada Selasa (17/8/ 2021).

Baca juga: Kades Kebonagung Kena Tegur Pemkab Kendal, Buntut Video Viral Pembubaran Dangdutan

Baca juga: Menolak Rumahnya Ditempeli Stiker Miskin, Warga Wuled Pekalongan Mundur sebagai Penerima BST

Baca juga: Pura-pura Sakit dan Manfaatkan Tim Ranger, Pendaki Gunung Sindoro asal Kebumen Diblacklist

Baca juga: Mobil Wakil Ketua PN Rembang Kecelakaan di Pantura Pati, Adu Banteng dengan Truk Trailer

Hari berikutnya, Rabu (18/8/2021) Silvi jatuh di kamar dan kesakitan di kamar mandi.

Bahkan, Kamis (19/8/2021), dari pukul 08.00 sampai 11.00 WIB, Silvi berada di dalam kamar mandi akibat sakitnya itu.

Agung mengaku, sakit Silvi hanya diobati menggunakan obat yang dijual di warung karena ketiadaan biaya berobat.

Di hari sebelum kejadian, Agung mengaku masih melihat Silvi, sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun, saat itu, Silvi sudah nampak kesakitan.

Bahkan, Silvi tidak bisa ke kamar mandi karena kaki dan perutnya sakit.

Sekitar pukl 08.00 WIB, Agung mengaku tidur bersama Silvi di sampingnya.

Saat bangun, Agung mengaku kaget melihat Silvi telah tergeletak di lantai kamar.

Dari mulutnya, Agung melihat buih. Wajahnya juga membiru.

"Saya minta pertolongan, turun ke bawah. Karena kondisi sepi, akhirnya minta tolong samping kamar," kata Agung.

Sementara, dari sumber di kepolisian, Silvi diduga mengalami kekerasan.

Perut Silvi sempat diinjak.

Meski Silvi merasakan kesakitan, kondisi itu dibiarkan sampai akhirnya dia meninggal.

"Saat ini masih menunggu hasil otopsi," ujar anggota Polrestabes Semarang yang enggan disebutkan namanya, Jumat (20/8/2021) malam.

Sumber lain, masih dari anggota Polrestabes Semarang, mengungkap, pembunuhan dipicu belum adanya restu dari pihak keluarga.

"Informasi sementara, korban disuruh menggugurkan kandungan sama terduga pembunuh karena orangtua tidak setuju sama hubungan mereka," ungkap sumber tersebut. (*)

Berita Terkini