Sebelum bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), Soedirman aktif di organisasi kepanduan milik Muhammadiyah, Hizboel Wathan.
Soedirman bahkan sempat menjadi pimpinan organisasi itu di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
Nyatanya, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh Soedirman lewat kepanduan amat berguna baginya saat bergabung menjadi tentara hingga berada di pucuk pimpinan tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). (*)