TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Sakunah, wanita paruh baya yang menjajakan kacang di kawasan Candi Batur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, hafal nama-nama monyet ekor panjang yang mendiami kawasan tersebut.
Padahal menurutnya, di kawasan itu ada sekira 1.200 monyet ekor panjang yang terbagi dalam beberapa kelompok.
Baca juga: Serunya Beri Makan Monyet Ekor Panjang di Candi Batur Pemalang, Kegiatan Melepas Penat di Perjalanan
Baca juga: Hoaks Tiga Rumah Terisolir Karena Ditutup Pagar Permanen di Widodaren Pemalang, Faktanya Seperti Ini
Baca juga: Gerakan Vaksinasi di Pemalang, Targetkan 12 Ribu Orang Bisa Disuntik Vaksin
Baca juga: Sampah TPA Pegongsoran Pemalang Bakal Disulap Jadi Energi Listrik
Hal itu lantaran saking akrabnya Sakunah dengan kawanan monyet ekor panjang di kawasan Candi Batur.
Selain memberi makan, dia acapkali berkomunikasi dan berbincang dengan beberapa monyet itu.
Sakunah sudah tiga tahun menjajakan kacang untuk pengunjung kawasan Candi Batur.
Bahkan Sakunah mengenal betul pimpinan kawanan monyet ekor panjang yang ia sapa dengan nama Jabrik.
"Jabrik satu di antara pimpinan kawanan monyet, ada juga Darkonah dan Ucil."
"Namun yang dituakan adalah Jabrik," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (16/3/2021).
Tak hanya itu, Sakunah juga paham induk dari pimpinan kawanan monyet yang ada.
"Jabrik itu keturunan dari Jambrong, kalau Darkonah keturunannya Gapit."
"Sekarang Jambrong dan Gapit sudah meninggal," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, kawanan monyet ekor panjang di Candi Batur jadi rezeki warga setempat.
"Kalau tidak ada mereka kami tidak bisa jualan kacang."
"Dengan menjajakan kacang, kami bisa membiayai kebutuhan kelaurga," katanya.
Sakunah menjelaskan, setiap hari ia biasa membawa pulang Rp 150 ribu dari hasil menjajakan kacang.