TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Warga Desa Suru, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, terisolasi setelah dua akses jalan masuk desa tersebut putus.
Dua akses jalan tersebut masing-masing tertutup longsor dan jembatan putus setelah guyuran hujan.
Jembatan putus tersebut adalah Jembatan Cendana yang menghubungkan Desa Suru dengan Dukuh Karang Pucung, Desa Wanarata.
Jembatan tersebut putus setelah pondasi jembatan diterjang derasnya Sungai Cendana, Rabu (10/2/2021) sore, saat Pemalang diguyur hujan lebat.
Jembatan tersebut merupakan akses utama antar desa di Kecamatan Bantarbolang.
• Pelantikan Bupati Pemalang Diundur? KPU: Rencana Masih Tetap Dilaksanakan 17 Februari 2021
• Rumput Stadion Mochtar Pemalang Berstandar FIFA, Sudah Bisa Digunakan Juni 2021
• Di Kabupaten Pemalang, Vaksinasi Tahap Kedua Terjadwal Mulai 22 Februari 2021
• Pedagang Ecer di Pemalang Makin Menjerit Kepedasan, Warinto Enggan Lagi Jual Cabai Setan
Kerusakan terjadi pada ujung barat dan timur jembatan, di mana di sisi timur muka jembatan turun, dan sisi barat retak.
Kondisi itu membuat jembatan miring dan membahayakan masyarakat yang akan melintas.
Karena membahayakan, jembatan sepanjang 12 meter dan lebar 4 meter itu ditutup.
Polsek Bantarbolang juga memasang garis polisi pada jembatan agar tidak ada yang melintas.
Kapolsek Bantarbolang AKB Abdul Kholik bersama pihak Koramil Bantarbolang, saat meninjau lokasi, menjelaskan, jembatan tersebut membahayakan jika dilintasi.
"Untuk itu, kami pasang garis Polisi, supaya tidak ada yang melintas," jelasnya, Kamis (11/2/2021).
Agar segera memiliki akses masuk dan keluar, Kadus Karang Pucung Irwanto mengatakan, warga berusaha menyingkirkan material longsor di jalan.
"Karena satu-satunya jalan alternatif tertimbun material longsor. Kalaupun harus mencari jalan lain, harus melintasi hutan yang menunu ke arah Kecamatan Watukumpul," paparnya saat ditemui di Balai Desa Wanarata, Kamis.
"Warga masih berusaha memindahkan material longsor. Sebenarnya, jalan alternatif itu juga berbahaya karena rawan longsor. Namun, hanya akses itu yang paling dekat," jelasnya.
Ia menuturkan, jalur alternatif tersebut memiliki panjang sekitar 3 kilometer dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.