Berita Sragen

Tak Diterima Utuh, Uang PKH Warga Desa Tanon Sragen Raib Rp 100 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pendamping memperlihatkan buku tabungan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Tanon, Sragen, Rabu (20/1/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN – Sejumlah warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Dukuh Tanon, Desa Tanon, Sragen, mengaku kehilangan sebagian uang bantuan.

Besaran uang yang hilang dari setiap penerima bervariasi, ada yang kehilangan Rp 100 ribu, tapi ada juga yan hilang Rp 150 ribu, dan Rp 200 ribu dari total bantuan yang diterima.

Hal itu disampaikan Dwi Siswanto, warga RT 02 Dukuh Tanon, kepada Tribunbanyumas.com di Balai Desa Tanon, Rabu (20/1/2021).

Dwi mengaku, istrinya, Samroh, mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu per tiga bulan.

Namun, pada pencarian Januari ini, istrinya hanya menerima uang Rp 500 ribu dari ketua kelompok.

Baca juga: Kakak Beradik asal Sragen Jadi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air, Niatnya Hanya Sehari di Pontianak

Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Sragen Bakal Mengawali Vaksinasi Covid-19 untuk Tepis Keraguan Warga

Baca juga: Viral Foto Karangan Bunga Bernada Sindiran di Sragen, Berawal dari Arisan Bodong

Baca juga: Mobil Nyungsep di Sawah saat Lewat Tol Ngawi-Solo di Sragen, Sopir Meninggal

Curiga, akhirnya dia bersama istri mencetak buku tabungan dan mendapati uang Rp 100 ribu telah diambil sebelumnya, tanpa sepengetahuan dia dan istrinya.

"Istri saya mendapatkan bantuan PKH Rp 600 ribu per tiga bulan. Padahal, di buku tabungan Rp 600 tapi yang diterima 500 ribu. Di sini (balai desa), saya hanya ingin bertanya dimana Rp 100 ribu lagi," kata Dwi.

Selama istrinya menerima bantuan PKH, baru kali ini, uang bantuan yang diterima tak utuh.

Namun, kejadian ini tak dialami semua penerima bantuan PKH.

"Alhamdulillah, bantuan bagi anak saya Rp 225 ribu untuk tiga bulan sekali, tidak dipotong. Saya menerima utuh," kata Tukiyem, warga lain.

Sutrini, ketua kelompok penerima PKH, mengaku hanya memberikan uang tersebut kepada penerima.

Dia hanya menerima uang tersebut di dalam amplop yang diberikan agen BNI.

"Saya tidak tahu jika ada kehilangan ini, saya hanya menerima amplop dari agen BNI dan saya bagikan ke penerima manfaat," jelasnya.

"Kemarin, ada yang lapor bahwa tidak sesuai jumlah semestinya. Ahirnya di print buku tabungan, muncullah sudah ditarik Rp 100 ribu," katanya.

Tribunbanyumas.com kemudian mencoba mengkonfirmasi kepada agen BNI yang dimaksud, bernama Freshitina Miftahul Janah.

Halaman
12

Berita Terkini