Berita Jawa Tengah

Tak Ada Ikan yang Dijual di TPI Tanjungsari Sugihwaras Pemalang, Ini Penyebab Utamanya

Penulis: budi susanto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kapal bersandar di pesisi wilayah Sugihwaras Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, akibat cuaca buruk kapal-kapal itu tak digunakan melaut para nelayan, beberapa waktu lalu.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang tak menampik adanya penurunan tangkapan ikan di tengah cuaca buruk yang melanda Pantai Utara Jawa. 

Dimana penurunan paling besar ada di wilayah Sugihwaras Kecamatan Pemalang. 

Pasalnya di wilayah tersebut tidak ada nelayan yang melaut karena cuaca yang tidak memungkinkan. 

Baca juga: Enam Awak Kapal Hilang Dihantam Gelombang Tinggi saat Tarik Tongkang di Ulujami Pemalang

Baca juga: Tak Ada Kirab, Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pemalang Ke 446 Dibatalkan

Baca juga: Minimalisir Risiko Banjir, Kapolres Pemalang Berharap Warga Aktifkan Ronda Saat Malam Hari

Baca juga: Tarif 8 Ruas Tol Naik, Termasuk Tol Pejagan-Pemalang. Berikut Daftar Lengkapnya

Dipaparkan Suharto, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang, di TPI Tanjungsari Sugihwaras tidak ada tangkapan ikan yang dijual. 

"Karena tidak ada nelayan yang melaut, meski demikian, nelayan di wilayah lainya seperti Desa Mojo Ulujami masih melaut," paparnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021).

Dilanjutkannya penurunan tangkapan ikan di luar wilayah Sugihwaras juga menurun mancapai 50 persen. 

"Penurunan terjadi karena yang berangkat melaut hanya sebagai nelayan."

"Misalnya di Asemdoyong, Mojo, dan Ketapang," jelasnya. 

Ia menerangkan, Dinas Perikanan hanya bisa memberi imbauan, namun tak bisa melarang nelayan melaut. 

"Karena pelarangan merupakan tugas dari Syahbandar."

"Biasanya kalau ada larangan ada bendera hitam yang dikibarkan."

"Tapi kalau belum ada bendera hitam berarti masih diperbolehkan melaut," jelasnya. 

Ia menambahkan, jumlah hasil tangkap tahun ini tak jauh beda dengan hasil tangkap pada 2020 saat awal pandemi Covid-19. 

"Kiasarannya di angka 17,5 juta kilogram pertahun, namun ada penurunan mungkin hampir 50 persen."

"Yang jelas turun adalah nilai Rupiahnya, karena permintaan pasar turun."

"Dampaknya harga jual ikut turun," tambahnya. (Budi Susanto)

Baca juga: Pemkab Temanggung Mulai Kaji Rencana Pembukaan Pikatan Water Park, Heri: Regulasi Sedang Disiapkan

Baca juga: 352 Pejabat Pengawas dan Fungsional Pemkab Temanggung Dilantik, Ini Permintaan Bupati

Baca juga: Tiga Bioskop di Kota Tegal Direncanakan Buka Awal Februari, Begini Skenarionya

Baca juga: Cegah Insiden Kapal Tongkang Terdampar, Tanggul Pemecah Ombak Mulai Diwacanakan di Tegal

Berita Terkini