"Sifatnya cosmopolitan dan bisa bersarang di bangunan. Bisa saja terbawa dari Lampung, kita tidak tahu. Yang jelas, dia kemungkinan besar terbawa oleh tumpukan kayu. Kemungkinan, mereka sudah bersarang di kayu itu saat di bawa ke tempat sekarang," tambahnya.
Semut jenis ini sebetulnya dapat makan apa saja. Namun, lebih menyukai makanan yang mengandung protein, semisal belalang, memiliki sumber protein tinggi, dibandingkan gula.
Guna mengatasi teror semut ini, Unsoed menyarankan agar warga memberikan umpan pakan yang mengandung insektisida slow action didekat sarang-sarangnya.
"Cara penanggulangan bisa menggunakan bahan aktif slow action untuk dicampur umpan dari pada pakai semprot pestisida, lebih amannya pakai umpan," katanya.
Setelah dilakukan pengecekan di laboratorium hingga mengetahui jenisnya, pihaknya akan membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas untuk penanganan semut tersebut. (Tribunbanyumas/jti)