TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Isu pergantian bakal calon Wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Klaten dan Wonogiri menjadi kenyataan.
DPP PDIP mengocok ulang jatah kursi Wakil Bupati di dua daerah tersebut.
Pergantian nama bakal pasangan calon yang direkomendasikan diumumkan pada Jumat (28/8/2020).
• KPU Jateng Minta Bakal Calon Kepala Daerah Mulai Siapkan Berkas Syarat Pendaftaran
• Ganjar Sarankan Pengelola Bioskop Jangan Buka Dahulu, Ini Pertimbangan Gubernur Jateng
• Siap-siap, Tujuh Sekolah di Jateng Ini Bisa Jalankan KBM Tatap Muka, Rencana Mulai Awal September
• Banyak Sekolah Gelar KBM Tatap Muka Tapi Belum Lapor, Disdikbud Jateng Surati Dinas Pendidikan
Wonogiri yang pada pengumuman rekomendasi tahap pertama mengusung petahana Joko Sutopo- Sriyono kali ini diubah Joko Sutopo- Setyo Sukarno.
Disebut karena alasan kesehatan, Sriyono akhirnya batal mencalonkan diri jadi bakal calon Wakil Bupati dan kedua- duanya merupakan kader PDI Perjuangan.
Sementara untuk Klaten yang awalnya petahana Sri Mulyani- Aris Prabowo, kini wakilnya diganti kader Golkar, Yoga Hardaya.
Padahal, PDI Perjuangan bisa mengusung secara mandiri bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klaten tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Ketika ditanya alasan mengubah bakal calon Wakil Bupati, DPD PDI Perjuangan Jateng tidak mengetahuinya.
Itu lantaran semua keputusan ada di DPP PDI Perjuangan.
"Kami tidak diberitahu."
"Artinya pergantian wakil di Wonogiri dan Klaten itu keputusannya ada di DPP," kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (28/8/2020).
Pihaknya hanya mengetahui setelah ada instruksi dari DPP untuk mengundang nama- nama yang diberikan rekomendasi.
Ketika ditanya apakah pergantian komposisi wakil tersebut karena dinamika politik di daerah, pria yang akrab disapa Krebo itu mengatakan tidak tahu alasan persisnya.
"Itu sudah urusannya DPP."
"Kami tidak tahu persis alasan diganti apa."