Pada 2016 sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.
• Isolasi Mandiri Lima Orang Tenaga Medis di Kabupaten Tegal Ditangguhkan
• Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 19 Juli 2020 di Trans TV, Trans 7, SCTV, RCTI, GTV, dan Lainnya.
• Rekomendasi Gibran Bisa Timbulkan Kecemburuan Kader PDIP, Pengamat: Ada Perlakuan Istimewa
• Duduk Perkara Bantuan Kinem di Boyolali, Dibelikan Sapi hingga Suami Mengaku Tak Terima Uang
Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.
Petisi berjudul Google: Put Palestine on your Maps! tersebut hingga kini masih aktif dan mendapat lebih dari 900.000 tanda tangan online.
Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mencaplok beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki.
Rencana Netanyahu tersebut direspons oleh lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa dengan menandatangani surat protes bersama.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana pencaplokan tersebut akan menjadi faktor utama dalam memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Guterres juga meminta Israel untuk mendengarkan protes yang dialamatkan kepada rencananya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps? Begini Penjelasannya",