Dijelaskan LD, para korban dari pelaku begal pantat kemungkinan sudah banyak.
Hanya saja yang berani membagikan kejadian pahit itu sangat jarang.
Dia pun berpesan kepada para korban seperti dirinya mau share pengalaman ke orang lain terutama sesama perempuan agar muncul sikap lebih waspada.
"Pesan saya bagi perempuan yang hobi bersepeda kalau bersepeda rame-rame saja."
"Jangan sendirian, terus pakai pakaian yang tidak mengundang kejahatan."
"Jangan lewat jalanan yang sepi, harus bisa jaga diri," terangnya.
Di sisi lain, begal pantat maupun payudara bukan hal baru di Kota Semarang.
Bahkan mungkin kejadian tersebut sudah acapkali terjadi.
Hanya saja memang tidak semua korban berani bersuara.
Kendati demikian, ada beberapa korban yang berani bercerita, seperti dialami oleh dua wanita ini masing-masing Minul (39) dan Ika (25).
Korban Minul (39) bukan nama sebenarnya mengalami begal pantat di Jalan Rinjani, Gajahmungkur Semarang, Sabtu (7/3/2020) sekira pukul 22.00.
"Waktu itu saya pulang COD-an dengan customer."
"Ketika melewati pertigaan Jalan Rinjani, pantat saya diremas oleh seorang pria mengendarai motor Vario hitam."
"Sontak saya kaget dan bilang astaghfitulloh," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (21/6/2020).
Bukannya takut, pelaku begal pantat itu malah dengan santainya bilang "Wuih bokongnya," kata Minul menirukan ucapan pembegal.