"Pertama, di locus kelompok dokter bedah, jadi ini salah satunya teridentifikasinya terlambat yakni setelah dilakukannya operasi.
Hal itu, sehingga sebetulnya bukan dari pasien covid-19. Jadi ini satu kluster di khusus bedah.
Jadi karena tidak diidentifikasi dengan baik, kebetulan pasien bedah itu karena pulang paksa yang ternyata orangtua pasien itu secara pemeriksaan itu positif," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, sejak pertengahan Januari-April 2020, rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI itu sudah merawat dengan jumlah ODP yang datang rawat jalan di poli khusus sampai hari ini berjumlah 896 orang.
"Untuk PDP yang dirawat adalah 313. Positif 112 orang, 57 di antaranya dari pegawai RSUP dr Kariadi," ungkapnya.
Dia melanjutkan, untuk pasien yang dinyatakan sembuh 11 orang.
Untuk pegawai yang dinyatakan sembuh 9 orang hal itu ditunjukkan melalui hasil swab dan PCR yang menunjukkan negatif.
"Untuk pasien yang minggal total 27 orang, 11 dari yang positif dan 11 dari yang negatif.
Sedangkan yang 5 menunggu hasil pemeriksaan," ungkapnya.
dr Agus mengungkapkan, untuk pegawai yang meninggal sampai hari ini berjumlah 2 orang. Dengan rincian 1 dinyatakan positif.
"Untuk yang meninggal hari ini untuk hasil pemeriksaan yang pertama negatif, untuk pemeriksaan yang kedua kemarin perlu diulang sehingga hasilnya masih kita tunggu," tuturnya.
• Dari Hasil Tracing, Begini Kronologi Tertularnya Puluhan Tenaga Kesehatan RSUP dr Kariadi Semarang
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tampak kaget ketika mengetahui ada 46 tenaga medis di RSUP dr Kariadi Semarang yang dinyatakan positif virus corona. Kamis (16/4/2020).
Musababanya, ia mendapatkan informasi terkait tenaga medis yang dinyatakan Covid-19 pada Rabu (15/4/2020) kemarin, sebanyak 24 orang.
Tak sampai 24 jam berselang, jumlah itu bertambah 22 orang, sehingga total menjadi 46 orang.
Diketahui, tenaga medis yang terpapar Covid-19 tersebut di antaranya dokter dan perawat.