TRIBUNBANYUMAS.COM - Hingga kini Brebes masih nihil kasus infeksi virus corona, balum ada kasus positif di kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Barat tersebut.
Kendati masih nihil kasus positif Covid-19, upaya mitigasi terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam menghadapi bencana nasional nonalam ini.
Selain memantau setiap warganya yang baru mudik secara masif, contact tracing pasien dalam pengawasan (PDP) juga dilancarkan secara ketat.
• 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Pemprov Jateng Isolasi Mereka di Hotel
• Banjarnegara Zona Merah Virus Corona, Bupati Keluarkan Maklumat, Berikut Isinya
• Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Purwokerto Positif Corona, Total ada 38 Peserta dari Banyumas
• Pasien Corona Purbalingga Hafalkan Al Quran Selama di Ruang Isolasi, Saat Sembuh Khatam 30 Juz
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr. Sartono mengungkapkan, telah dan akan terus melakukan tracing terhadap orang yang kontak dengan pasien meski baru berstatus PDP.
"Ketika tim medis sudah menetapkan seorang pasien PDP."
"Maka kami anggap itu pasien positif, artinya agar ada keseriusan dalam melakukan tracing di lapangan dan pemantauan lebih ketat," kata Sartono, kepada Kompas.com, Kamis (16/4/2020) malam.
Menurut Sartono, pengawasan ketat dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di setiap wilayah hingga pedesaan.
Apalagi, munculnya kasus positif di Depok, Jawa Barat, disebut memacu pihaknya untuk menyiapkan segala sesuatunya lebih awal.
"Begitu kasus pertama yakni di Depok terkonfirmasi positif."
"Saya sudah mencanangkan, begitu ada PDP di Brebes, saya harus berpikir bahwa itu positif. Ini dimaksudkan agar pencegahan penularan atau tracking di lapangan bisa semaksimal mungkin," kata Sartono.
Diungkapkan Sartono, jumlah rapid test yang masih terbatas, sementara hanya digunakan untuk PDP dan tenaga medis.
"Semua PDP, tenaga medis rumah sakit dan Puskesmas sudah rapid test, alhamdulillah semua negatif," kata Sartono.
Lambatnya proses swab tenggorokan disebut menjadi kendala dalam kecepatan penentuan status positif atau negatif.
"Jangan sampai karena keterlambatan pemeriksaan swab, kita terlena. Mau hasilnya positif atau tidak, kurang penting, yang lebih penting adalah tracing di lapangan," kata Sartono.
Bagi Sartono, masih nihil Covid-19 bukanlah sebuah prestasi apalagi sampai dibanggakan.
• 4 Penjelasan Peneliti Kenapa Merokok Vape Meningkatkan Risiko Infeksi Virus Corona
• Daftar Film yang Tayang Gratis di Youtube Menemani Kegiatan di Rumah Selama Pandemi Virus Corona
• Kisah Pasutri Pengidap Covid-19 di Banjarnegara, Istri Dinyatakan Positif Corona, Saat Suami Sembuh
• Dibalik Viral Video Pengangkat Peti Jenazah Bergoyang, Ternyata Menjadi Solusi Pengangguran di Ghana
Jajaran gugus tugas lebih fokus cara agar kesehatan dan keselamatan warga tetap menjadi yang utama.
"Jadi bagi saya Brebes masih zero bukan hal yang membanggakan. Ini mungkin hanya proses swab saja yang lamban. Negatif positif hanya persoalan angka angka atau persoalan tanda saja. Jadi kami tidak mau banyak cerita dan teori. Yang utama bekerja dan bekerja, itu saja," kata Sartono.
Sementara data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Hingga Jumat (17/4/2020) pukul 10.30 WIB, tercatat masih nihil positif Covid-19.
Sementara ada 49 PDP, 8 dirawat, 2 meninggal, sisanya sudah dinyatakan sembuh pulang ke rumah. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 1.630, dan tersisa 264 saja yang masih dipantau. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Nihil Covid-19, Dinkes Brebes: PDP Kami Tracing",