TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Meninggalnya anggota DPR RI asal Pati Imam Suroso dengan status PDP corona pada 27 Maret lalu mendorong Pemkab Pati mengambil beberapa langkah antisipasi.
Pemkab Pati merasa perlu mengambil langkah khusus.
Sebab, sebelum menjadi PDP, Imam Suroso yang akhirnya diketahui positif corona sempat melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Kabupaten Pati.
Di antaranya, almarhum mengadakan sosialisasi Covid-19 dan pembagian hand sanitizer serta masker di Pasar Puri Baru.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Meotel Purwokerto Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Arcawinangun
• 5 Hasil Penelitian Menggembirakan, Secercah Harapan dalam Melawan Wabah Virus Corona
• Rapat Sambil Berjemur Bupati Banyumas Minta Ormas dan OKP Bergerak Bersama. Singgung Micro Lockdown
• Pemkot Salatiga Siapkan 3 Ribu Paket Sembako untu Warga Terdampak Virus Corona
“Langkah pertama, kami melakukan tracking, melacak semua orang yang sempat berhubungan langsung dengan beliau saat melakukan sosialisasi, baik di pasar, Desa Puncel dan Tegalombo, maupun tempat-tempat lain."
"Di luar itu, kami juga tracking petugas kesehatan yang mendampingi kegiatan almarhum,” papar Haryanto saat memberikan pernyataan pers di Pendopo Kabupaten Pati, Minggu (29/3/2020).
Sembari proses tracking berjalan, ia menyarankan semua orang yang merasa pernah kontak langsung dengan almarhum dalam waktu dekat untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Haryanto menambahkan, pihaknya juga telah melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di fasilitas umum. Di antaranya Pasar Puri yang oleh almarhum dipilih sebagai tempat pembagian hand sanitizer dan masker.
“Pasar Puri juga kami tutup selama empat hari untuk sterilisasi. Setiap hari kami semprot disinfektan,” ujar dia.
Secara bertahap, lanjut Haryanto, Pemkab Pati akan melakukan rapid test pada orang-orang yang terlacak pernah kontak langsung dengan almarhum. Hari ini, rapid test telah dimulai pada istri dan kedua anak almarhum.
Selanjutnya, secara bertahap, wartawan yang meliput kegiatan almarhum dan masyarakat yang kontak langsung juga akan di-rapid test.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga mengklarifikasi isu-isu yang beredar berkaitan dengan meninggalnya Imam Suroso.
“Ada isu yang berkembang bahwa dokter yang mendampingi beserta keluarga almarhum diisolasi di Kariadi. Itu tidak benar."
"Dokter tersebut telah rapid test, hasilnya negatif, namun demikian tetap isolasi mandiri di rumah mengikut perkembangan."
"Anak dan istri almarhum juga isolasi mandiri di rumah. Hari ini petugas kesehatan mengadakan rapid test pada mereka,” jelas dia.
Ada pula kabar yang beredar di media sosial bahwa ajudan dan sopir almarhum meninggal karena terpapar virus corona. Terkait hal ini, Haryanto juga menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
Foto yang beredar, yang dilengkapi keterangan sebagai ajudan Imam Suroso, sebetulnya merupakan anggota polisi yang dekat dengan almarhum.
Anggota polisi ini meninggal karena memiliki riwayat sakit cukup lama. Kebetulan meninggalnya berurutan.
“Sopir juga, yang selama ini dikabarkan meninggal, sekarang juga sudah didata, beliau sudah isolasi mandiri di rumah. Nanti juga akan rapid test,” terang Haryanto.
• Mandi di Pantai Widarapayung Cilacap, Dua Remaja Perempuan Malah Meninggal Terserat Ombak
• Chord Kunci Gitar Lagu Jodoh Tak Kemana (Wis Ngalir Wae) Hijau Daun feat Ilux ID
• Eks Penjaga Gawang Barcelona Dinyatakan Positif Virus Corona, Istri: Awalnya Baik-baik Saja
• Via Vallen Bikin Tutorial Cara Membuat Disinfektan Cegah Wabah Virus Corona
Haryanto mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada berita yang tidak pasti. Sebab, di tengah situasi semacam ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa Pemkab Pati tidak akan melakukan karantina wilayah (lockdown). Sebab, hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Sehingga, kita bersama-sama melakukan kegiatan sebagaimana biasa. Yang penting rajin cuci tangan pakai sabun, hidup sehat, makan bergizi, pakai masker dan penyanitasi tangan. Jaga jarak, jangan kumpul-kumpul, sayangi keluarga. Tetap semangat, tidak usah panik, tolak corona,” tegas Haryanto. (Mazka Hauzan Naufal)