PDP di Puskesmas Kejobong, Kabupaten Purbalingga itu bahkan sempat ditolak di beberapa rumah sakit karena belum siap.
PDP tersebut harus dirawat satu di antara ruang Puskemas yang secara mendadak diubah menjadi ruang isolasi.
Kepala Puskemas Kejobong, Dyah Kurniasih menuturkan, pasien tersebut awalnya sempat ditolak di RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata dengan alasan penuh.
Selama ini PDP itu dirawat di ruang perawatan dan hanya boleh diisi seorang.
• Sumanto Belum Percaya Pengasuhnya Meninggal, Malam Masih Ngobrol Bareng di RSKJ Purbalingga
• Anak-anak Mulai Stres Belajar di Rumah, Ganjar Dikomplain Orangtua Siswa
• Update Pasien Positif Corona Jateng 24 Maret, Hari Ini Satu Meninggal di RSUD Moewardi Solo
• Merasa Direndahkan Anggota DPRD Blora, TKW Asal Cilacap di Hongkong Bikin Surat Terbuka
"Ruang itu tidak boleh ada yang jenguk dan keluar-masuk ruangan," tuturnya saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Senin (23/3/2020) petang.
Menurutnya, PDP itu merupakan seorang pengantar sayuran yang baru saja pulang dari Jakarta.
PDP itu rutin bolak-balik Jakarta setiap dua hari.
"Waktu datang ke Puskemas, dia (PDP) keluhannya persis seperti PDP."
"Kondisinya flu, sesak napas, dan kami pun langsung merawatnya," ujarnya.
Dyah mengatakan, pasien itu belum sempat dilakukan swab karena belum dibawa ke rumah sakit.
Namun pihak Puskesmas telah melakukan pemeriksaan fisik.
Seperti pemeriksaan suhu, tensi, dan darah secara rutin.
"Pengetesan mungkin besok. Kalau pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan suhu, tensi, dan darah," tutur dia.
Ia menuturkan, baru saja mendapatkan kabar RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata telah ada satu ruangan yang kosong.
PDP bakal dibawa ke rumah sakit tersebut pada malam ini.