5 Berita Populer Pekan Ini: Exit Tol Pejagan-Cilacap di Sumingkir hingga Hoaks Soal Virus Corona
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Dalam sepekan ini, sejumlah pemberitaan menyita perhatian masyarakat.
Tribun Banyumas merangkum peristiwa-peristiwa yang menyedot perhatian tersebut.
Berikut 5 peristiwa atau isu yang cukup menyita perhatian masyarat dalam sepekan ini.
1. Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir
Tol Pejagan-Cilacap diperkirakan akan melewati tiga desa di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Hal itu disampaikan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cilacap, Achmad Fauzi, Senin (2/3/2020).
Ketiga desa itu adalah Desa Lebeng, Jambusari, dan Sumingkir.
"Pemerintah Pusat masih ada beberapa alternatif. Karena belum final."
"Seumpama titiknya di situ kemudian masyarakatnya tidak kondusif. Rutenya bisa diubah," katanya saat ditemui Tribunbanyumas.com, Senin (2/3/2020).
Fauzi menambahkan, Pemerintah Pusat bisa mengubah rute apabila dalam proses pembebasan tanah harga jadi mahal.
Atau, perundingan dengan masyarakat setempat sulit mencapai kata sepakat.
Sehingga pemerintah perlu menyiapkan beberapa alternatif lain untuk mengantisipasi kejadian tidak kondusif di lapangan.
Sampai saat kini, pembahasan pembangunan tol sepanjang 125 kilometer itu telah melibatkan Pemkab Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Brebes.
"Beberapa waktu lalu telah dilakukan pembahasan di Kementerian PUPR di Jakarta," tambah Fauzi.
Pertemuan di Jakarta itu membahas rute tol di Banyumas dan Purbalingga.
Karena kaitannya dengan adanya bandara di Purbalingga.
Sementara itu, Kabupaten Cilacap tidak ada masalah.
Pemerintah Cilacap menyetujui exit tol berada di Desa Sumingkir.
"Titik exitnya kita berharap tidak terlalu dekat dengan kota. Kalau exitnya di kota, nanti terlalu ramai."
Selengkapnya klik di sini
2. Pasien Asal Kaliajir Positif Corona, RSUD Margono Purwokerto Pastikan Hoaks, Ini Info Sebenarnya
Jagad media sosial, Whatsapps dihebohkan dengan beredarnya kabar tentang adanya pasien dinyatakan positif corona di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Rabu (4/3/2020).
Dalam sebaran informasi itu, pasien adalah warga Desa Kaliajir RT 05 RW 05 Kecamatan Purwonegoro, Kabupaten Banjarnegara.
Adapun sebaran informasi yang tersebar di WhatsApp berbunyi.
"Luurrr jaga kondisi kesehatan ya, rajin cuci tangan, jaga kebersihan, berdoa sama Allah SWT semoga kita selalu dalam lindungan allah swt.
Ada info Di purwonegoro (kali ajir RT 05/05) sudah ada 1 orang positif kena corona.
Di cek dimargono
Hasil positif
Pasien nembe bali kang luar negri
Hr ini mau dirujuk ke sarjito."
Informasi yang tersebar itu pada kenyataanya tidaklah benar.
Fakta sebenarnya saat ini adalah memang ada dua orang pasien yang sedang diobservasi di Ruang Isolasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
Selengkapnya klik di sini
3. Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades
Perangkat desa terlantik keberatan atas nominal uang syukuran yang dipatok saat pelantikan di Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga.
Hal tersebut terungkap setelah tiga perangkat terlantik diperiksa oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Purbalingga.
Kasatreskrim Polres Purbalingga, AKP Willy Budiyanto menuturkan, kasus syukuran pelantikan bergulir setelah adanya pemberitaan di media massa.
Pada pelantikan, terdapat perangkat terlantik merasa keberatan atas nominal yang telah ditentukan untuk biaya pelantikan.
"Mereka (perangkat terlantik) keberatan. Mereka mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu," ujarnya, Rabu (3/3/2020).
Menurut AKP Willy, hasil pemeriksaan para calon terlantik harus berutang untuk membiayai pelantikan.
Pihaknya terus melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan ke perangkat terlantik, BPD, dan ketua panitia pelantikan.
"Dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng juga turun langsung untuk melakukan asistensi terkait apa yang ditangani Polres Purbalingga," jelasnya.
Selengkapnya klik di sini
4. Satu Pasien Suspect Corona, Bupati Banyumas: Seringlah Berwudhu, Minimal Cuci Tangan
Satu pasien diduga terjangkit suspect virus corona dirujuk ke RSUD Banyumas, Selasa (3/3/2020).
Pasien tersebut adalah seorang pekerja migran Indonesia atau seorang tenaga kerja wanita berusia 44 yang baru saja pulang dari Hongkong.
Bupati Banyumas, Achmad Husein langsung memerintahkan seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Banyumas untuk siaga.
Utamanya adalah tim Public Safety Center (PSC) Dinkes Kabupaten Banyumas.
Tim tersebut diminta Bupati untuk melakukan pengecekan dan penyisiran bagi siapa saja warga yang baru saja datang dari negara-negara outbreak.
Namun demikian, Bupati menyampaikan jika alat untuk tes corona jumlahnya masih terbatas.
Yaitu Virus Tranport Medium (VTM) yang berada di dua rumah sakit rujukan, yaitu di RSUD Banyumas dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto.
"Sebagai antisipasi kami meminta penambahan alat VTM untuk dua rumah sakit di Banyumas."
"Karena alat VTM itu hanya sekali pakai dan penting sekali untuk kami, terutama di dua rumah sakit itu," kata Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com, Selasa (3/3/2020).
Terutama kebutuhan untuk pemenuhan pasien rujukan yang ada di sekitar Banyumas.
Seperti Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, dan sekitarnya.
Bupati menyampaikan, masyarakat jangan panik dan termakan berita hoaks berkait virus corona atau Covid-19.
Ia menyampaikan, jika masker itu tidak sepenuhnya mengatasi.
Selengkapnya klik di sini
5. Anak Perempuannya Nekat Menikah, Padahal Tak Direstui, Sang Ibu Ditemukan Tewas Tak Lazim
Polsek Tambak mengevakuasi seorang wanita yang ditemukan gantung diri pada Minggu (1/3/2020).
Sumiati (57) warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas itu ditemukan dalam kondisi seutas tali di leher dan menggantung di rumahnya.
Rasa terkejut sekaligus kesedihan mendalam dirasakan Budiarso (52), mendapati istrinya meninggal dengan cara yang tidak lazim.
Sumiati meregang nyawa setelah gantung diri dengan seutas tali plastik sepanjang satu meter.
Ketebalan talinya sekira kelingking orang dewasa.
Korban nekat mengakhiri hidupnya di gawangan pintu kamar.
Kronologi bermula ketika Budiarso pada Minggu (1/3/2020) pagi berpamitan kepada korban untuk kerja bakti.
Kebetulan di dekat rumah sedang melakukan pembangunan rabat beton jalan lingkungan.
Budiarso pulang dari kerja bakti sekira pukul 14.30.
Warga RT 04 RW 07 itu lalu mencoba masuk melalui pintu samping sembari memanggil korban.
Akan tetapi, tidak ada jawaban sama sekali dari korban dan rumah dalam kondisi sepi.
Selengkapnya klik di sini
Itulah 5 berita paling populer dalam sepekan ini yang dihimpun Tribunbanyumas.com. (*)