Berita Purbalingga

Kisah Jembatan Sindang Purbalingga yang Bikin Ngeri, Ini Pengalaman Mereka saat Melewatinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Jembatan gantung penghubung Desa Sindang Kecamatan Mrebet dan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari memperihatinkan.

Jembatan gantung yang berada di atas sungai Klawing tersebut dimanfaatkan masyarakat khususnya Desa Sindang untuk memangkas jarak tempuh menuju pusat pemerintahan Kabupaten Purbalingga.

Pengendara motor harus bergantian ketika melewati jembatan gantung yang dikenal dengan jembantan Sindang.

Pilkada 2020, PDIP Jateng Prediksi Jagoannya bakal Lawan Kotak Kosong di 6 Daerah Ini

Maling Bobol Minimarket di Banyumanik Semarang, Satu Barang Ini yang Diambil, Polisi Buru Pelaku

Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil

Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya

Suara glodak terdengar ketika menginjak lantai kayu jembatan tersebut.

Kesalamatan warga dipertaruhkan ketika melewati jembatan . Butuh ekstra hati-hati ketika melewati jembatan. Pasalnya jembatan itu bergoyang ketika dilewati.

Pengendera motor melewati jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindang Kecamatan Mrebet dan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari. Kondisinya sangat memprihatinkan. Pengendara harus bergantian ketika melewati jembatan tersebut. (Tribun Banyumas/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Turnapsiah (32) satu diantara warga Sindang yang setiap hari melewati jembatan itu untuk menuju ke pusat kota.

Terkadang dirinya khawatir ketika melintas di jembatan tersebut.

"Ya saya takut ketika melintas jembatan itu. Goyang banget jembatannya," tuturnya, Kamis (20/2).

Baginya jembatan tersebut bisa memangkas jarak untuk menuju ke kota. Namun jika jembatan rusak, dirinya harus memutar jauh.

"Kalau jembatan rusak banyak yang dirugikan. Kalau lewat Desa Onje jalannya rusak apalagi kalau Desa Tangkisan dan Keradenan lebih jauh lagi. Harus nambah waktu tempuh sekitar setengah jam," jelasnya.

Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi jembatan tersebut. Dirinya ingin jembatan itu diperbaiki atau dipermanenkan.

"Ngeri saja lewat jembatan itu,"tukasnya.

Warga lainnya,Kadiwartono menuturkan jembatan sangat bahaya ketika dilewati. Jembatan itu merupakan akses warga yang hendak beraktifitas.

"Kalau bisa dibuatkan lagi jembatan. Kalau mau melintas harus gantian dengan pengendara lain, "tuturnya.

Ia mengatakan jembatan tersebut bergoyang ketika dilewati. Dia merasa takut melewati jembatan itu.

Halaman
123

Berita Terkini