Berita Viral

Perjalanan Mistis Deki Tersesat di Belantara Sambas, Hari ke-5 Bertemu Penebang Kayu: Kamu Orangnya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKHIR Perjalanan Deki Tersesat di Hutan Belantara Sambas, Perjuangan Temukan Sumber Suara dan Pulang

TRIBUNBANYUMAS.COM - Perjuangan Deki keluar dari Hutan Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), akhirnya berhasil setelah lima hari empat malam bergumul dalam kesendirian.

Deki tersesat di hutan tersebut, Rabu (05/02/2020) pekan lalu dan baru berhasil menemukan jalan keluar, Minggu (9/2/2020).

Selama lima hari empat malam dalam hutan, Deki melalui sejumlah kejadian mistis dan menakutkan.

Di hari ke lima, rasa takut Deki pun hilang yang kemudian berhasil keluar dari tengah hutan.

Ia pun kembali bertemu istri tercinta dan keluarga besar yang sebelumnya sangat cemas karena upaya pencarian selalu gagal.

Deki tersesat dan atas perjuangannya sendiri mampu menaklukkan hutan Sungai Bening dengan membawa sekelumit kisah horor.

Berikut kisahnya untuk Anda yang memerlukan:

1. Berawal dari Cari Teman

Hutan Kalimantan | MISTIS Tengah Malam di Hutan Belantara Sambas, Deki Didatangi Gadis Kecil dan Minta Sesuatu

DEKI mengawali kisahnya ketika ia tidak menemukan jalan pulang seusai memancing ikan di Sungai Bening, Rabu (05/02/2020) pekan lalu. 

Awalnya ia memilih ke Nibung namun diurungkan saat sampai ke daerah Tanjung.

Kemudian tujuan ke Sungai Bening bersama temannya, namun ada yang menolak ikut.

Sehingga menyisakan ia dan rekannya yang dipanggilnya “Su Bedil”.

Awalnya ia memilih lokasi memancing ‘timbuk’ atau semacam telaga yang biasa banyak dipenuhi ikan di lokasi bukit dan memiliki aliran ke sungai induk.

Namun karena tidak mendapatkan hasil pancingan, akhirnya pindah ke sungai.

Di sana, keduanya berpencar namun lokasi masih berdekatan.

Setelah memasang pancingan, ia lantas memakan bekal yang dibawanya dari rumah.

Setelah makan Deki mencari rekannya namun tidak ada lagi.

“Pertama mancing di Timbuk, karena tidak mendapat ikan banyak kami pindah ke sungai. Su Bedil di bawah, dan saya di atas. Setelah memasang pancingan, saya makan. Setelah makan, saya coba mendatangi Su Bedil, namun tidak ada lagi,” kata Deki mengawali kisahnya.

Lelah mencari rekannya namun tak membuahkan hasil, Deki lantas mengemaskan perlengkapan pancing dan kembali mencari rekannya.

Deki kemudian pulang ke tempat semula, namun tidak bertemu Su Bedil.

Dalam kebingungan, Deki menemukan pokok pohon dengan tanda berpahat.

Hanya saja, tanda pahat menunjuk ke berbagai arah sehingga membuatnya kian bingung.

Deki pun memilih berenang di sungai berharap menemukan jembatan.

Jembatan yang diharap tak ketemu, Deki justru menemukan pondok tak berpenghuni.

Ia melanjutkan berenang hingga sekitar 500 meter, namun tidak menemukan jembatan.

Hari menjelang malam, Deki tak putus asa dan tidak mengenal lelah mencari rekannya.

Meski sudah memberi tanda perjalanan, namun ia tak menemukannya lagi.

“Selama berenang saya memakai sepatu bot, belum lagi pakai celana jeans. Berenang sekitar 500 meter dan sudah tidak mampu lagi, akhirnya saya naik ke daratan. Pergilah saya ke tepi pasir, menunggu dan semalaman tidak bisa tidur nyenyak,” kata Deki.

2. Kehadiran 2 Orang Misterius

Ilustrasi - KISAH Perjalanan Deki Tersesat Selama 5 Hari, Perkampungan 'Gaib' di Tengah Hutan Belantara Sambas

Kamis (05/02/2020), Deki kembali berjalan menyusuri pinggir sungai. Ia terus berjalan dan menemukan tumpukan papan di pinggir sungai tersebut.

Deki sempat berencana tidur di situ, berharap pemilik papan datang. Namun, ia mengurungkan niatnya dan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalan kecil.

“Hari kedua Kamis, berjalan lagi dan menemui tumpukan papan, rencananya mau tidur di situ, tapi masih pagi. Maksud saya kapan orang mau mengangkutnya soalnya di tepi sungai. Dalam hati mau ditunggu, tiba-tiba kaki ingin melangkah mengikuti jalan tempat orang mendorong kayu, jadi diikutin dari sungai saya masuk ke hutan,” kata Deki.

Dalam perjalanan, Deki melihat dua orang pemancing mengenakan baju hitam dan bertopi.

Anehnya saat dipanggil, orang tersebut tidak merespons. Dari sinilah mulai terjadi hal-hal mistis.

Deki bermaksud minta tolong kepada dua orang yang ditemuinya di hutan tersebut.

Hingga memohon-mohon bisa ditunjukkan jalan pulang. Namun kedua orang tersebut malah berlalu.

“Sekitar jam 3 sore ketemu dua orang mancing, saya bicara tapi mereka tidak membalas. Malah jalan terus, saya dekati, tapi makin jauh, laki-laki, sampai saya memohon carikan jalan keluar. Kalau kalian tidak mau mengantar tidak masalah, yang penting tunjukkan jalan keluar, namun keduanya jalan terus, jadi saya tinggalkan saja,” kisah Deki.

Ia melanjutkan perjalanan dan menemukan orang lain yang sedang mencari burung.

Anehnya, orang yang dipanggilnya sempat merespon mendekati Deki, namun semakin mendekat, malah menghilang.

“Berjalan lagi saya, bertemu orang menjerat burung sekitar pukul 4 sore, minta tolong lagi. Saya minta tolong, kemudian dia mendekat, namun saat mendekat kok tidak ada orangnya,” ujarnya.

3. Didatangi Sosok Gadis Kecil

KISAH LENGKAP Pria Sambas Hilang di Hutan, Diskusi Gaib Ibu & Anak hingga Sejumlah Orang Misterius

DEKI menemukan tempat semacam bukit atau gunung dan mendatanginya.

Lagi-lagi ia menemukan banyak bekas kayu yang sudah ditebang. Ia sempat mengira sudah sampai ke jalan besar, namun nihil.

“Setelah itu bertemu semacam bukit atau gunung dan naiklah saya ke situ, saya melihat banyak pohon yang sudah ditebang. Saya kira sudah jalan besar, saya pantau di atas apakah jalan besar, ternyata bukan,” katanya.

Lantas saat malam hari tiba, ia kemudian bermalam lagi di dalam hutan dengan menjadikan lokasi bekas penebangan pohon untuk menginap.

Namun lagi-lagi antara sadar dan tidak ia mengaku didatangi sosok gadis kecil yang memberikannya penawaran untuk menandatangani sebuah kontrak.

Tidak jelas kontrak tentang apa, namun si gadis kecil mengatakan jika ia bersedia menandatanganinya maka ia akan mendapatkan kemudahan pulang.

“Bermalam lagi di hutan, ada tempat orang menebang kayu beberapa pohon sehingga tempatnya agak terang, tidurlah di situ. Didatangi perempuan kecil, rambutnya panjang. Bang mau tidak tanda tangan kontrak, kontrak apa?, pokoknya kalau abang mau tanda tangan, abang mau keluar mudah, memangnya sudah dekat jalan besar kah ini, pokoknya kalau abang tanda tangan, abang mudah mau keluar,” kenang Deki menjelaskan sosok yang mendatanginya.

Tak serta merta mengiyakan tawaran si gadis kecil tersebut, Deki lantas meminta untuk ditunjukkan jalan keluar dulu dan membawa naskah kontrak ke rumahnya untuk disepakati bersama istrinya.

Namun si gadis kecil menyerah dan kemudian sang ibu yang mendatanginya dan menawarkan hal serupa.

Namun apa yang dialaminya tersebut saat didatangi sosok anak kecil dan sang ibu ternyata hanyalah di bawah alam sadar.

4. Bolak Balik di Tepi Sungai

Deki, pria yang tersesat di hutan belantara kawasan Desa Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Kalimantan Barat saat menceritakan kisahnya tersesat 5 hari di hutan kepada warga sekitar, Senin (10/2/2020) lalu.

DEKI lantas terbangun dari tidurnya dan saat itu, memasuki, Jumat (7/2/2020).

Ia merasakan tempat ia berada serasa bukan di hutan melainkan di perkampungan lantaran bunyi aktivitas warga kampung seperti biasa.

Seperti suara warga menoreh getah, senda gurau anak kecil, hingga aktifitas berburu warga.

Padahal ia menyadari saat itu tengah berada di hutan belantara.

Ia kemudian berteriak lagi meminta pertolongan namun tak ada satu pun orang yang menanggapinya.

Tak putus asa, ia pun melanjutkan perjalanannya untuk mencari jalan keluar dari hutan.

“Pagi hari sekitar jam 5.30, bunyi suara anak kecil seperti di kampung padahal di hutan, rasanya ada orang pergi noreh getah, anak kecil bermain dan orang pergi berburu. Saya berteriak tapi tidak ada yang mendekat, hingga habis suara tidak ada yang mendatangi. Matahari terbit, saya berjalan lagi,” katanya.

Ia kemudian meneruskan perjalanannya mencari celah hutan untuk jalan pulang.

Deki kembali ke tepi sungai dan menelusuri mengikuti alur sungai.

"Melalui jalan itu, kukira sudah mau sampai ke jalan besar, namun tiba-tiba sampai ke sungai lagi, hari ke-3. Saya menelusuri sungai lagi sampai hari ke-4," ujarnya.

Ia pun menghabiskan malam di tepi sungai.

Namun di tengah menelusuri air sungai, ia mendengar suara mesin penebang pohon.

Deki lantas mencari sumber suara meski harus mengalahkan rasa takut menerobos derasnya arus sungai.

Hingga kemudian pukul 5 sore, ia terus mendatangi bunyi suara tersebut. Namun lantaran masih terasa jauh, ia pun lelah.

Ia kemudian mendengar suara orang naik motor, sehingga ia beranggapan sudah mendekati jalan besar.

Namun karena lelah, ia terlelap sore itu. Sempat terbangun, Deki kembali mencari sumber suara pekerja menebang pohon dengan suara mensin sinso.

Namun karena sudah larut malam, ia tak mendengar suara itu lagi.

Untuk ke empat kalinya, Deki menghabiskan malam menakutkan di tengah hutan belantara.

5. Pekerja Kayu Jadi Penolong

AKHIR Perjalanan Deki Tersesat di Hutan Belantara Sambas, Perjuangan Temukan Sumber Suara dan Pulang

PADA hari ke lima, Minggu (09/2/2020) pagi, Deki melanjutkan perjalanannya dalam hutan untuk mencari sumber suara mesin sinso.

Suara tersebut didengarnya menjelang siang.

"Minggu siang terdengar kembali sinso, padahal saya sudah berjalan agak jauh sehingga balik lagi menuju sumber suara,” kenangnya.

Ia baik lagi menyeberangi sungai meski alirannya deras, ia tak lagi peduli.

Bahkan jika ada buaya sekalipun tak dihiraukannya. Dengan harapan ia menemui sumber suara.

“Menyeberang sungai, tidak ada lagi pikiran buaya atau apa yang penting bisa menyeberang. Saya kira airnya tidak deras, namun saat diarungi sangat deras, sementara saya menggunakan sepatu bot ke tepi dengan susah payah, berenang akhirnya sampai juga,” katanya.

Hingga mendekati suara, ia melihat ada sejumlah orang yang melakukan pekerjaan penebangan pohon yang diduganya berasal dari saerah sekitar.

Namun saat mendekati lokasi penebangan pohon, ia malah menemukan kendala lain. Dimana semakin lebatnya pepohonan yang harus dilaluinya.

“Ternyata tempat orang menyinso itu ada dari Temajuk dan Merbau (daerah Paloh), dari Merbau ada satu orang sementara dari Temajuk dua orang. Saya dengarkan mesin yang dari Temajuk suaranya kuat sekali, namun saat didatangi kok makin kuat lebatnya, ditebang tidak lagi bisa, lama-lama bunyi yang satu orang, saya datangi tapi kembali lagi,”ujarnya.

Bahkan saat di dekat lokasi penebangan pohon, ia berkali-kali memanggil orang-orang yang sedang menebang pohon namun tidak dihiraukan.

Hingga ia harus menggerakkan pohon sambil berteriak kembali meminta pertolongan.

Meski dengan cemas, orang-orang yang bekerja menebang pohon kemudian menanyainya.

Ia lantas mengatakan jati dirinya hingga menyebut bahwa dia adalah orang yang sudah tersesat 5 hari di hutan.

Seolah sudah mengetahui kabar berita kehilangan pria ini, pekerja menyambut Deki dengan sambutan sangat baik.

“Kamu kah orangnya katanya, sini makan dulu, minum dulu,” kata Deki menirukan pekerja.

Bahkan saking senangnya, Deki mengaku tak bisa makan meski sudah ditawari para pekerja penebang pohon ini.

Padahal sejak tersesat di dalam hutan, Deki tak pernah makan.

Perbekalan yang dibawa Deki saat memancing ditinggalkannya dan ada pula yang hilang entah ke mana.

"Barang apa habis (hilang) dibawa berenang, rokok abis, korek api habis, sehingga tidak bisa makan. Setidaknya kalau ada korek api kan masih bisa mencari ikan untuk dimasak, pergi ke pondok orang semuanya sudah roboh saat mau mencari korek api," katanya.

Saat Deki tiba di pondok, pekerja menginformasikan Tim SAR pencari Deki baru saja melintas.

Deki tak berhenti menangis senang saat bisa menemui kembali orang yang akan menolongnya pulang setelah nyaris sepekan tersesat di hutan tanpa makan.

Deki kemudian ditawari para pekerja apakah diantarkan pulang atau menunggu kembali Tim SAR.

Ia lantas memilih langsung diantarkan saja para pekerja penebang kayu.

“Perasaan saya memang saya sudah dicari, meski jiwaku rasanya sudah di kampung, badanku yang di sini, namun tidak ada tanda-tanda orang nyari. Saya tidur di hutan cuma semalam, yang lainnya di tepi sungai,” ujarnya.

Keluarga dan masyarakat pun tak henti-hentinya mengucap syukur atas kepulangan Deki yang memang sudah berhar-hari dicari keberadaannya. (Dhita Mutiasari)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul LENGKAP Kisah Mistis Hutan Sungai Bening, Pergumulan 5 Hari 4 Malam untuk Kembali Bertemu Istri

Berita Terkini