Putusnya jembatan itu tak ayal menghambat aktivitas perekonomian warga.
Ongkos transportasi untuk mengangkut hasil pertanian warga naik karena jarak tempuh lebih jauh.
Ini akan memengaruhi harga jual di tingkat petani menjadi lebih murah.
Aktivitas ke sekolah bagi para siswa pun terganggu karena jalur yang biasa mereka lalui putus.
Warga desa terdekat dengan sungai lebih repot.
Padahal mereka tinggal menyeberang untuk sampai ke tujuan atau desa tetangga.
Tetapi karena tiada penyeberangan, mereka harus memutar melalui jalur alternatif dengan jarak tempuh lebih jauh.
"Pejalan kali banyak. Kan ada petani yang sawahnya di seberang sungai,"katanya. (*)