Kebakaran Sumur Minyak Blora

Api Sumur Minyak Blora Belum Padam di Hari ke-7, Tim Gabungan Akan 'Suntik' Air Asin

Api sumur minyak Blora belum padam di hari ketujuh. Petugas siapkan teknik suntik air asin.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Daniel Ari Purnomo
IQBAL
PERJUANGAN PADAMKAN API, Tim gabungan berjibaku menyemprotkan air dan foam untuk memadamkan kebakaran sumur minyak di Bogorejo, Blora, Sabtu (23/8/2025). Memasuki hari ketujuh, api belum berhasil padam dan tim akan mencoba teknik baru dengan menyuntikkan air asin. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Tim gabungan masih berjibaku memadamkan api di sumur minyak Dukuh Gendono, Kecamatan Bogorejo, Blora, Sabtu (23/8/2025).

Memasuki hari ketujuh, api belum berhasil dipadamkan sepenuhnya.

Namun, kobaran api dilaporkan sudah mengecil dan asap hitam menipis.

Baca juga: Sudah 7 Hari Api Bekas Kebakaran Sumur Minyak di Gandu Blora Belum Padam, Warga Masih Ngungsi

Tim kini menyiapkan teknik baru untuk menjinakkan api secara total.

Ujung Bor Jadi Kendala 

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Tri, menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan hari ini.

Tim berhasil menarik beberapa material dari pusat semburan api.

"Hambatannya ternyata bornya masih ada di situ. Jadi masih menancap ke dalam," jelas Agung pada Sabtu sore.

Ujung bor yang masih tertancap di lubang sumur menjadi kendala utama dalam proses pemadaman.

Siapkan Teknik Suntik Air Asin 

Agung mengatakan, tim gabungan kini berencana memotong pipa yang menancap dan menyambungkannya dengan pipa baru.

Pipa baru itu akan digunakan untuk menerapkan teknik flushing atau menyuntikkan air asin ke dalam lubang sumur.

"Rencananya metode pemadamannya kita pakai flushing. Jadi kita inject air asin ke pipa bor, fungsinya adalah mengurangi gas yang keluar dari pipa," jelasnya.

Korban Tewas Menjadi 4 Orang 

Di sisi lain, jumlah korban jiwa akibat tragedi ini bertambah menjadi empat orang.

Korban terakhir adalah Yeti (30), yang meninggal dunia saat dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

"Jadi total ada 4 orang yang meninggal. Di antaranya Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30)," kata Agung.

Sementara itu, 750 jiwa dari 300 KK masih berada di posko pengungsian. (Iqs)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved