Nasional
Habis Pati Terbitlah Bone: Gelombang Protes Kenaikan PBB Meluas hingga Bone, Warga Galang Logistik
Warga mengirimkan bantuan logistik ke posko Aliansi Rakyat Bone Bersatu di pelataran Masjid Al Markaz Al Maarif
TRIBUNBANYUMAS.COM - Aksi besar-besaran Aliansi Rakyat Pati Bersatu dalam menolak kenaikan PBB-P2 benar-benar menginspirasi daerah lain yang mengalami nasib serupa.
Adalah warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang kini melakukan hal serupa.
Seperti halnya di Pati, Aliansi Rakyat Bone Bersatu juga membuka posko logistik.
Warga bone berbondong-bondong dengan penuh antusias dan sukarela membantu logistik.
Posko yang dibuka sejak Jumat (15/8/2025) di pelataran Masjid Al Markaz Al Maarif, Kecamatan Taneteriattang Barat, terus dibanjiri sumbangan makanan dan minuman.
Menurut Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone, Andi Miftahul Amri, derasnya aliran bantuan ini sebagai bukti nyata masyarakat Kabupaten Bone menolak keras kebijakan kenaikan pajak yang kabarnya mencapai 300 persen.
Hingga Senin (18/8/2025), bantuan masih terus mengalir. "Alhamdulillah, bantuan logistik dari masyarakat terus mengalir," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/8/2025).
Respons dari masyarakat ini kemudian menguatkan konsolidasi berbagai organisasi.
Menurut Andi, saat ini, sudah ada 15 lembaga kemahasiswaan dan LSM yang tergabung dalam aliansi penolak kebijakan tersebut.
Baca juga: Bupati Sadewo Absen Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Banyumas, Dampingi Penari Tampil di Istana Negara
Mereka bersiap melancarkan aksi unjuk rasa besar-besaran dalam waktu dekat.
"Alhamdulillah, sudah ada 15 lembaga yang bergabung dalam aliansi ini dan rencananya akan menggelar unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan pajak," kata Zulkifli, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone.
Hal itu mengingatkan pada peristiwa serupa di Pati, Jawa Tengah, di mana warga juga mengirimkan bantuan logistik menjelang demo besar menuntut bupati mereka mundur.
Solidaritas seperti ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai memberatkan.
Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pati (AMPP) menggelar aksi demonstrasi besar di depan kantor Bupati Pati hari ini, menuntut pencabutan kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dianggap mencekik rakyat.
Massa aksi membawa poster dan spanduk berisi tuntutan agar Bupati Pati, Sudewo, segera mundur dari jabatannya. Kenaikan PBB yang mencapai 250 persen dinilai sebagai pukulan berat, terutama bagi kalangan ekonomi lemah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.