Berita Brebes

Final Tarkam Brebes Ricuh, Suporter Kejar Wasit, Juara Ditentukan Diskualifikasi

Laga final Kades Cup di Brebes berakhir adu jotos massal. Pertandingan dihentikan, juara ditentukan tanpa keringat.

UPDATE BREBES ID
FINAL TARKAM RICUH - Sejumlah suporter terlibat aksi adu jotos saat laga final Kades Kluwut Cup di Lapangan Desa Kluwut, Brebes, Minggu (10/8/2025). Kericuhan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap keputusan wasit, yang membuat pertandingan dihentikan dan juara ditentukan melalui aturan diskualifikasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Pesta sepak bola rakyat dalam laga final turnamen antar kampung (tarkam) Kades Kluwut Cup 2025 di Brebes berakhir dengan citra buruk.

Pertandingan puncak yang digelar di Lapangan Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, pada Minggu (10/8/2025) sore, berubah menjadi arena adu jotos massal.

Sebuah video yang viral di media sosial, salah satunya diunggah akun @UpdateBrebesid, merekam jelas detik-detik kericuhan tersebut.

Baca juga: Viral Atap Kantor Mega Proyek Rp 110 Miliar KPT Brebes Jebol Gegara Terkena Hujan Padahal Masih Baru

Dalam video itu, puluhan orang yang diduga suporter tampak saling serang di tengah lapangan yang becek, sementara aparat keamanan terlihat kewalahan.

Laga final ini mempertemukan dua tim dari desa yang sama, yaitu kesebelasan RW 04 melawan RW 11.

Petaka terjadi pada menit ke-15 babak kedua, saat RW 04 berhasil unggul dengan skor tipis 1-0.

Diduga tidak terima dan merasa dicurangi, suporter dari RW 11 merangsek masuk ke lapangan dan mengejar wasit.

Suasana semakin panas ketika suporter dari RW 04 ikut masuk ke lapangan, hingga bentrokan fisik antar kedua kubu tak terhindarkan.

Melihat situasi yang tidak kondusif dan demi keamanan, Penjabat (Pj) Kepala Desa Kluwut, Abdul Gofur, mengambil langkah tegas dengan menghentikan total pertandingan.

"Saya putuskan untuk memberhentikan pertandingan tersebut demi keamanan warga," ujar Abdul Gofur saat dikonfirmasi Tribunbanyumas.com, Senin (11/8/2025).

Gofur menjelaskan, pihaknya langsung melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, tidak ada pertandingan lanjutan.

Lantas, siapa yang menjadi juara dan berhak atas hadiah Rp 10 juta?

Gofur menegaskan, juara ditentukan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat sebelum turnamen dimulai.

"Sebelum pertandingan itu sudah ada kesepakatan antar peserta, jika ada yang membuat kericuhan maka otomatis didiskualifikasi," terangnya.

Berdasarkan aturan tersebut, tim RW 11 yang dianggap memicu kericuhan harus rela didiskualifikasi.

"Dengan adanya kesepakatan tersebut, otomatis RW 04 yang menjadi juara. Hadiah akan diberikan kepada pemenang sesuai keputusan dari panitia," pungkas Gofur.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved