Perundungan Banyumas
Disdikbud Jateng Terjunkan Tim, Cari Info Soal Dugaan Bullying Siswa SMA Negeri di Purwokerto
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Banyumas menerjunkan pejabat, melihat langsung kondisi korban dugaan perundungan atau bullying SMA di Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah lewat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Banyumas bergerak cepat memantau kasus dugaan perundungan yang dialami DPN (16), siswa baru kelas X SMA negeri di Purwokerto.
Kepala Cabang Dinas X Banyumas Sulikin mengatakan, pihaknya sudah mengutus pejabat terkait meninjau langsung kondisi korban.
"Pagi ini, kami sudah mengutus Pak Kasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah melakukan kunjungan ke rumah Mas DPN, sekaligus melihat kondisinya seperti apa," kata Sulikin kepada Tribunbanyumas.com, Senin (11/8/2025).
Cabang Dinas Pendidikan Banyumas akan memantau kasus ini hingga tuntas, termasuk berkoordinasi dengan pihak sekolah dan pihak terkait lain.
Langkah ini dilakukan setelah orangtuakorban, Ah (48), melaporkan anaknya mengalami dugaan perundungan saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 14-16 Juli 2025.
Baca juga: Sempat Dikira Radang Otak, Remaja di Purwokerto Menggigil Diduga Jadi Korban Bullying di Sekolah
Menurut Ah, pada hari ketiga MPLS, DPN mengaku dipukul di bagian perut oleh tiga teman sekolah.
Sejak kejadian itu, DPN menjadi murung, sulit tidur, dan memilih tidur di ruang depan rumah.
Korban bahkan harus menjalani perawatan total selama 16 hari di rumah sakit, empat hari di RS DKT Purwokerto dan 12 hari di RSUD Margono Soekarjo.
"Dokter menyarankan agar anak saya tidak mendapat tekanan karena mengalami kecemasan dan trauma."
"Saya minta keadilan untuk anak saya," ujar Ah.
Pihak keluarga sudah melaporkan peristiwa ini kepada pihak sekolah dan meminta agar para pelaku segera dilacak.
Penanganan Hati-hati
Psikolog Dr Ugung Dwi Ario Wibowo MSi menilai, penanganan dugaan perundungan yang terjadi pada anak ini harus hati-hati.
Menurutnya, tekanan terhadap korban bisa terjadi di sekolah, perjalanan, atau bahkan lingkungan lain.
"Bullying memiliki tingkatan dari verbal hingga fisik, dan bisa mengarah ke kriminalitas."
"Korban sering sulit bercerita karena ancaman atau ketakutan sehingga dukungan psikologis di masa kritis sangat penting," jelasnya.
Baca juga: Dugaan Perundungan Siswa SMA di Purwokerto, Psikolog: Korban Butuh Dukungan di Masa Kritis
Fakta Baru Kasus Siswa SMA Purwokerto, Bukan Dipukul Saat MPLS, DPN Mengaku Jatuh dari Sepeda |
![]() |
---|
Dugaan Perundungan Siswa SMA di Purwokerto, Psikolog: Korban Butuh Dukungan di Masa Kritis |
![]() |
---|
Sempat Dikira Radang Otak, Remaja di Purwokerto Menggigil Diduga Jadi Korban Bullying di Sekolah |
![]() |
---|
Siswa Baru SMA di Purwokerto Tunjukkan Tanda Kecemasan, Diduga Alami Perundungan saat MPLS |
![]() |
---|
Dugaan Perundungan di SMA Purwokerto, Kepala Sekolah: Belum Bisa Pastikan Terjadi di MPLS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.