Berita Banyumas
Tak Ada yang Berani Mengusik, Petilasan Misterius di Jalan Dekat Kantor Bupati Banyumas
Nyatanya, berpuluh-puluh tahun meski wajah kota Purwokerto sudah berubah dari masa ke masa, bangunan itu tetap tak tersentuh.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Sebuah bangunan berbentuk kubus di pertigaan Jalan Ragasemangsang, Purwokerto menyita perhatian pengguna jalan.
Terlebih bangunan itu berada di tengah kota, hanya puluhan meter dari Kantor Bupati Banyumas dan alun-alun Purwokerto.
Keberadaan bangunan di tengah jalan itu tidak sewajarnya. Keberadaan bangunan yang kerap dikaitkan dengan nama Ragasemangsang itu juga tak ada fungsinya untuk kepentingan umum.
Malah bangunan cor yang dilengkapi pintui jeruji itu sedikit menghalangi pandangan pengguna jalan.
Namun anehnya, tidak ada yang berani mengusik keberadaan bangunan tersebut.
Nyatanya, berpuluh-puluh tahun meski wajah kota Purwokerto sudah berubah dari masa ke masa, bangunan itu tetap tak tersentuh.
Sampai sekarang, bangunan itu seakan menjadi ikon Jalan Ragasemangsang yang menghubungkan jantung pemerintahan Kota Purwokerto dengan kawasan di sekitarnya.
Sejarah asli ragasemangsang tidak ada yang tahu, kecuali cerita tutur yang dibumbui mitos-mitos yang susah dipertanggungjawabkan.
Cerita yang berkembang mengenai ragasemangsang seperti diungkap oleh Ketua RT 3 RW 5 Sokanegara, Karto Suwito pada TribunJateng.com, Kamis (20/6/2019) lalu.
Bangunan itu sering dikaitkan dengan sosok sakti bernama Ragasemangsang.
Ragasemangsang konon hanya bisa terbunuh jika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian.
Namun bagian tubuhnya tidak boleh menyentuh tanah. Sebab jika menyentuh tanah maka bagian tubuh kembali bersatu.
Karena itu untuk membinasakan Ragasemangsang, tubuhnya harus digantung agar tidak menyentuh tanah.
Ragasemangsang sendiri secara harfiah memiliki arti ‘tubuh tergantung’.
Baca juga: Infrastruktur Jasela Termasuk Tol Pejagan-Cilacap Mulai Dibahas, AHY Panggil 4 Gubernur dan Bupati
Selain kisah tersebut, ada pula yang meyakini tempat ini bekas pertapaan Mbah Ragasemangsang.
“Lokasi makam sekarang itu, tempat pertapaan Mbah Ragasemangsang yang lantas dikeramatkan," ungkap Karto.
Tentunya itu hanya cerita legenda yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sampai sekarang pun tidak jelas apakah tempat itu merupakan situs sejarah, makam, petilasan, atau penanda peristiwa apa di masa silam.
Belum ditemukan sumber valid yang bisa menjelaskan fakta terkait keberadaan bangunan tersebut.
Juga belum ada sumber sejarah yang menjelaskan apakah Ragasemangsang sebagai tokoh yang menyejarah atau hanya tokoh imajinatif (fiktif).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.