UMKM Cilacap
Batik Sekarwaru Nusawungu Cilacap, Hasil Karya Tangan Ibu-Ibu Desa Klumprit yang Terus Berkembang
Tradisi itu tidak hilang dan bahkan tetap dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP — Desa Klumprit, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, sudah sejak lama dikenal sebagai wilayah penghasil batik.
Para orang tua di kampung ini sudah akrab dengan canting dan malam, khususnya para perempuan.
Tradisi itu tidak hilang dan bahkan tetap dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Batik Sekarwaru berdiri sekitar tahun 2018.
“Dulu belum di sini, tapi masih di rumah Mbah deket sana, sekitar tahun 2019 baru pindah ke sini,” ujar Rosita, pemilik Batik Sekarwaru kepada Tribunbanyumas.com saat ditemui pada Rabu (23/7/2025)
Selain memiliki keahlian dalam membatik, tujuan Rosita mendirikan usaha ini juga untuk mewadahi hasil karya para pembatik di sekitarnya.
Ia melihat bahwa banyak Ibu-ibu yang memiliki keterampilan membatik namun belum bisa untuk memasarkannya. Batik Sekarwaru hadir menjadi solusi.
Saat ini, Batik Sekarwaru memiliki enam orang dalam produksi harian, tiga orang bertugas pada proses cap dan pewarnaan, dan tiga lainnya bagian menjahit kain.
Namun ketika pesanan meningkat, Rosita juga menggandeng warga sekitar untuk bekerja freelance.
Proses produksi ini dilakukan tergantung dengan pesanan yang masuk.
Dalam sehari, satu pembatik bisa menyelesaikan 10-15 potong batik cap jika pesanan sedang ramai.
Seringkali proses produksi terhambat saat musim hujan, karena batik harus dijemur agar warnanya menjadi keluar maksimal.
Salah satu ciri khas dari Batik Sekarwaru adalah motif Klabang Pures.
Hal ini menunjukkan sebuah simbol dari Desa Klumprit yang dahulu dikenal sebagai rawa dan banyak klabang, sehingga memiliki daya tarik sendiri untuk dipasarkan.
Warna yang digunakan lebih condong ke warna hitam dan coklat, karena menjadi ciri khas sendiri untuk batik khas Desa Klumprit. Rosita juga mulai mengeksplorasi warna alam seperti biru dari daun indigofera dan warna dari mangrove. Motif klasik juga tetap dipertahankan dengan balutan modern.
Harga batik di tempat ini sangat bervariasi. Batik cap dibanderol mulai dari Rp 125 ribu hingga Rp 175 ribu.
Sementara itu, batik tulis berkisar Rp350 ribu sampai Rp600 ribu, bahkan bisa mencapai Rp2,5 juta untuk jenis kain sutra.
Batik cap biasanya paling banyak diminati oleh kalangan menengah ke bawah.
Baca juga: Jadwal Festival Layang-layang Internasional di Kota Semarang, Akan Diikuti 13 Negara
Sementara itu, batik tulis lebih banyak diminati oleh masyarakat menengah ke atas.
Tak jarang seperti PKK, hajatan, seragam kantor, maupun wisuda juga sering kali memesan batik di sini.
Menghindari dari kejenuhan, Rosita terus berinovasi dalam desain motif.
Ia memberi ruang bagi pembatik untuk mengeksplorasi pola baru agar batik dari Desa Klumprit tetap berkembang. Namun tetap dengan nilai tradisional di dalamnya.
Usaha ini buka setiap pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Selain datang langsung ke tempat, para pembeli biasanya juga dapat menghubungi lewat nomer WhatsApp untuk bertanya terlebih dahulu.
Fleksibilitas inilah yang membuat pelanggan merasa nyaman.
Lewat Batik Sekarwaru, Rosita tak hanya menjalankan usahanya saja, melainkan juga turut menjaga denyut budaya di tengah perkembangan zaman.
Di tengah gempuran produk massal, batik tradisional Klumprit ini tetap hidup dan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
Kecintaan terhadap batik di Desa Klumprit tak lepas dari suasana lingkungan yang mendukung. Pembatik di Desa Klumprit sudah terbiasa melihat proses membatik sedari kecil, sehingga membentuk kedekatan emosional dengan warisan budaya ini.
Bagi sebagian orang, membatik bukan hanya soal pekerjaan, melainkan juga sebagai cara untuk menjaga tradisi.
“Di sini memang banyak yang senang membatik, karena dari dulu sudah terbiasa melihat mbah-mbahnya dulu yang sekarang sudah tua bikin batik. Buat belajar katanya, jadi lama-lama suka dan bisa,” ujar Rosita saat ditemui di Batik Sekarwaru pada Rabu (23/7/2025).
(Mahasiswa Magang UMP/Inaya Fatul Ifa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.