In Memoriam Kwik Kian Gie

Sisi Lain Kwik Kian Gie, Menyukai Dunia Fotografi: Gagas Pelatihan Fotografi Bersama Darwis Triadi.

Kwik menunjukkan antusias tinggi ketika mengikuti pelatihan fotografi bersama Darwis Triadi.

|
IST/Dok Pribadi Bonardo Aritonang.
SENANGI DUNIA FOTOGRAFI - Kwik Kian Gie saat menerima sebuah foto dari Fotografer ternama Darwis Triadi di sela kelas fotografi di kampus IBIKKG beberapa waktu silam. Foto bergambar Kwik Kian Gie tersebut merupakan hasil jepretan secara spontan Darwis Triadi saat pelatihan fotografi di kampus IBIKKG. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kwik Kian Gie, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, meninggal dunia pada Senin (28/7/2025).

Kwik Kian Gie meninggal di usia 90 tahun.

Di balik keahliannya di bidang ekonomi, ternyata Kwik Kian Gie menyimpan sisi lain yang jarang orang lain ketahui.

Apa itu? Kwik Kian Gie ternyata menyimpan kecintaan yang mendalam terhadap dunia fotografi.

Setidaknya itu kesaksian Bonardo Aritonang, mantan dosen Ilmu Komunikasi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBIKKG) tahun 2019 sampai 2021.

Menurut Bonardo, semasa mengabdi di kampus IBIKKG, ia pernah mendapat kesempatan berharga berlatih langsung bersama Kwik dalam sebuah kelas fotografi di kampus tersebut.

"Tak banyak yang tahu, beliau juga mencintai dunia fotografi. Kami bahkan pernah berlatih bareng, mempertajam insting dan angle di balik lensa, dibimbing fotografer maestro Darwis Triadi," kata Bonardo.

Baca juga: Jejak Masa Remaja Ekonom Senior Kwik Kian Gie Terekam di Kwik Hway Gwan Memorial Building Semarang

Menurut dia, Kwik menunjukkan antusias tinggi ketika mengikuti pelatihan fotografi bersama Darwis Triadi.

"Dia sangat antusias ikut training itu, malah beliau yang menggagas karena mau mengembangkan Prodi Ilmu Komunikasi," kata pria yang juga pernah bekerja di aalah satu televisi nasional tersebut.

"Pelatihan itu bukan sekadar pelatihan, tapi pertemuan jiwa-jiwa yang mencintai keindahan dan ketepatan, sama seperti cara beliau melihat bangsa ini," jelasnya.

Sebagai salah satu orang yang mengenal Kwik secara dekat, Bonardo mengingat sosok Kwik sebagai tokoh yang jenius dan kritis. Bonar menyebut, meski mengenal Kwik di usia yang telah lanjut, namun semangatnya tetap membara.

Kwik tetap lantang bersuara, dan tidak lelah mengkritisi arah kebijakan yang menyimpang dari keadilan rakyat.

"Bangga pernah jadi bagian dari pemikiran beliau. Pernah mengabdi sebagai pendidik di kampus yang beliau dirikan, IBI Kwik Kian Gie (IBIKKG). Sebuah kehormatan mengenal langsung idealisme & pemikiran kritis yang tak pernah padam hingga akhir hayatnya," ungkap pria yang kini mengajar di Universitas BSI tersebut.

"Ajal memang sejengkal, tapi warisan gagasan, semangat dan sisi humanis beliau akan terus hidup dalam ingatan dan jejak langkah orang-orang yang mengenalnya," imbuhnya.

Dibagian lain, kesempatan bergabung bersama IBIKKG merupakan awal bagi Bonardo kembali ke kota kelahiran setelah delapan tahun menetap di Kota Salatiga sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom), Universitas Kristen Satya Wacana.

Baca juga: Mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie Wafat, Pernah Jadi Penasihat Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved